
MALANG POST – Proses pembangunan drainase di jalur Soekarno-Hatta, sudah mulai dilaksanakan. Yakni dengan pemasangan box culvert di depan kampus Politeknik Negeri Malang.
Secara keseluruhan, proses pengerjaan drainase dimulai sejak 1 Juli 2025 lalu dan akan selesai Desember 2025, sesuai dengan kontrak kerja.
Tim Teknis Dinas PU SDA Provinsi Jawa Timur, Bagus Akbar, saat menjadi narasumber talk show di program Idjen Talk, menjelaskan, pengerjaan awal yang dilakukan dengan pekerjaan gali lubang test hole, untuk mengetahui utilitas yang ada di bawah tanah.
“Kemudian lanjut pemotongan pohon dari Suhat sampai Candi Panggung yang dikerjakan DLH Kota Malang,” katanya di acara yang disiarkan langsung Radio City Guide 911 FM, Selasa (16/9/2025).
Bagus menambahkan, beberapa utilitas ada yang sudah dipindahkan. Meski masih ada beberapa BTS yang besar belum dipindahkan.
Proses pengerjaan itu sendiri, lanjutnya, akan difokuskan pada malam, mulai 21.00 – 04.00.
Kecuali dalam kondisi urgent, pengerjaan bisa dilakukan di luar jam-jam tersebut. Dengan catatan, kondisi lalu lintas tetap harus terkondisikan. Termasuk dalam menempatkan alat-alat beratnya.
Ditambahkan, proyek ini sempat jadi kendala ketika masuk proses pemotongan pohon dan pergeseran utilitas. Karena utilitas belum semuanya terselesaikan.
“Padahal seharusnya bulan Agustus sudah terselesaikan. Bahkan ada beberapa pihak sampai dikenai surat peringatan,” tegasnya.
Kondisi tersebut dibenarkan Analis Pembiayaan Infrastruktur PUPR Ahli Muda Kota Malang, Yocky Agus Firmanda. Yang menyebut, ada beberapa utilitas masih belum semuanya terkondisikan.
“Tapi sesuai kesepakatan bersama, termasuk para provider, kalau mereka siap memindahkan utilitas yang mengganggu pengerjaan. Jadi ini nanti dilakukan seiring konstruksi berjalan,” jelasnya.
Yocky juga menyebut, saat ini memang drainase di sekitar Suhat sampai Candi Panggung, difokuskan untuk selesai perbaikan. Koordinasi dengan Provinsi terus dilakukan sejak 2021 dan mulai intens di tahun 2024.
“Penanganan drainase terfokus di Suhat sampai Candi Panggung, karena jika main drainase tertangani dengan baik, maka persoalan banjir di Kota Malang diharapkan bisa selesai.”
“Karena pada dasarnya, drainase-drainase di Kota Malang ini mengalirnya ke Main Drainase,” tegasnya.
Sementara itu, Kepala UPT P3 LLAJ Malang Dishub Provinsi Jatim, Binsar Gargah Siregar menambahkan, persiapan manajemen lalu lintas sudah dilakukan. Tentunya dengan koordinasi bersama Dishub Kota Malang dan Polresta Malang Kota.
“Nanti juga akan disiapkan papan informasi soal imbauan. Yang jelas, dalam menentukan rekayasa lalu lintas akan situasional. Karenanya, pekerjaan diupayakan tidak dilakukan ketika peak season,” sebutnya.
Sedangkan Guru Besar Teknik Pengairan Universitas Brawijaya, Prof. Dr. Ir. Muhammad Bisri, MS., IPU., melihat progres pengerjaan drainase di Suhat dinilai baik.
Harapannya ini bisa jadi solusi mengatasi genangan yang sering terjadi di sekitar Suhat.
“Setelah nantinya main drainase ini diselesaikan, diharapkan Pemerintah Kota Malang bisa melanjutkan progres perbaikan drainase-drainase lainnya, sesuai master plan yang sudah disusun,” tambah pengasuh Pondok Pesantren Bahrul Maghfiroh ini.
Prof Bisri mengingatkan, untuk masyarakat juga harus bersabar, karena dalam proyek ini butuh waktu.
Sehingga ada kemungkinan dalam waktu dekat ini masih ada titik genangan yang ada, tapi tentunya mulai berkurang jumlahnya. (Wulan Indriyani/Ra Indrata)