
MALANG POST – Pertumbuhan ekonomi di Kota Malang yang naik signifikan pada 2023 sampai 2024, karena ditunjang pelaku Usaha Mikro, Kecil dan menengah (UMKM).
Hal itu disampaikan Kepala Diskopindag Kota Malang, Eko Sri Yuliadi, saat menjadi narasumber talkshow di program Idjen Talk. Yang disiarkan langsung Radio City Guide 911 FM, Sabtu (13/9/2025).
“Ada peningkatan jumlah UMKM yang terverifikasi di Diskopindag. Hal ini membuktikan besarnya peran kolaborasi antara masyarakat dan pemerintah, dalam mendorong pertumbuhan ekonomi,” tambahnya.
Dalam kaitannya dengan pariwisata, kata Eko, kedua sektor tersebut tidak bisa dipisahkan dan harus saling bersinergi.
Eko menambahkan, pelaku UMKM yang masuk ke sektor pariwisata, adalah mereka yang sudah memiliki produk marketable. Dengan kemasan dan proses produksi yang sudah maju, sehingga mampu bersaing di pasar global.
Hal yang sama disampaikan Ketua Paguyuban Keripik Tempe Sanan, Arman Yudi Purnomo.
Pihaknya aktif memberikan fasilitas ke pengrajin keripik tempe di Kampung Sanan, untuk meningkatkan kualitas produk, agar produk bisa dikenal luas.
Arman menjelaskan, di Kampung Sanan, juga dibuka paket wisata edukasi, yang berhasil menarik lebih dari seribu pengunjung di tahun 2024.
“Mengenai regenerasi, masih banyak generasi muda yang meneruskan usaha keripik tempe dari orang tuanya. Namun dengan pola pikir yang berbeda.”
“Generasi baru ini sudah memahami pentingnya teknologi, legalitas produk dan standar rumah produksi yang layak,” jelasnya.
Sementara itu, anggota Badan Promosi Pariwisata Daerah (BPPD) Malang, Suwanto, menegaskan UMKM dan pariwisata bisa saling memperkuat daya tarik.
Menurut Suwanto, berbagai event pariwisata akan terasa garing tanpa keterlibatan para pelaku UMKM.
“Perkembangan pariwisata di Malang cukup ramai dengan efek yang menarik dan UMKM lokal juga bisa bersaing dalam hal produk, aneka menu dan konsep event yang ditawarkan,” katanya.
Suwanto juga menekankan pentingnya UMKM sebagai pilar ekonomi di berbagai spot wisata. (Anisa Afisunani/Ra Indrata)