
DUEL: Matheus Blade saat mencoba menanduk bola di depan gawang Dewa United. Sayang di pekan kelima Super League itu, Arema FC kalah 1-2 dari tim tamu di Stadion Kanjuruhan. (Foto: Arema Official)
MALANG POST – Pelatih Arema FC, Marcos Vinicius Santos Goncalves, baru merasakan kekalahan pertamanya di Super League musim 2025/2026. Bahkan kegagalan meraih poin itu, terjadi di kandang, Stadion Kanjuruhan, Kepanjen, Kabupaten Malang.
Saat menjamu Dewa United di pekan kelima, Sabtu (13/9/2025) kemarin, Singo Edan harus takluk 1-2 (0-1). Itu berarti dalam tiga pertemuan terakhir, Arema tak pernah bisa menang lawan tim berjuluk Banten Warrior ini.
Dua gol kemenangan Dewa United, dicetak melalui tandukan kepala Alex Martins Ferreira, saat pertandingan baru berjalan di menit ke-12. Digenapi gol tendangan setengah voli dari dalam kotak penalti, lewat kaki Taisei Marukawa menit ke-77.
Tuan rumah hanya mampu memperkecil kekalahan, setelah Dalberto Luan Belo, sukses mencetak gol di injury time. Tepatnya di menit ke-90+7.
Satu gol yang berhasil dicetak pemain asal Brasil itu, mampu menempatkannya kokoh di puncak pencetak gol terbanyak. Tampil empat kali, Dalberto membuat tujuh gol.
Sayangnya gol telat itu tidak mampu menyelamatkan Arema dari kekalahan. Menjadikan tim yang berdiri pada 1987 ini, tetap bercokol di peringkat ketiga. Dengan delapan poin, dari hasil dua kali menang, dua kali seri dan sekali kalah.
Hilangnya dua pemain tengah, menjadi salah satu penyebab ketidakberhasilan Arema membangun serangan dari sektor vital tersebut. Bahkan lini tengah, hampir sepanjang pertandingan dikuasai Dewa United.
Marcos Santos di laga resminya kelima, memang tidak bisa menurunkan Valdeci Moreira da Silva, lantaran cedera saat latihan persiapan di Stadion Gajayana.
Di tambah Roberto ‘Betinho’ Pimenta Vinagre Filho, yang harus absen untuk tiga pertandingan. Sebagai sanksi atas kartu merah yang diterima, saat Arema dijamu Persijap Jepara, pekan keempat pada 30 Agustus 2025 lalu.
“Ada banyak pemain tidak bisa bermain. Seperti Betinho yang terkena kartu merah dan Valdeci yang sedang cedera.”
“Kami benar-benar kehilangan mereka berdua. Kami menjadi tidak berdaya di lapangan tengah,” ujar Marcos Santos, dalam post match press conference, di Stadion Kanjuruhan, Sabtu (13/9/2025) kemarin.
Tanda-tanda kegagalan Arema untuk mempertahankan poin di Stadion Kanjuruhan, sebenarnya sudah mulai terlihat sejak awal pertandingan.
Lini tengah yang selalu kosong, menjadi pintu masuk bagi Dewa United untuk mengatur serangan. Hugo Gomes dos Santos Silva dan Taisei Marukawa, benar-benar leluasa untuk mengatur tempo permainan.
Ditambah suplai untuk lini kedua Arema, yang tidak pernah ada, sebagai akibat absennya Valdeci. Menjadikan Dalberto Luan Belo, sering harus mencari bola hingga tengah lapangan.
Karena itulah, pada menit ke-12 gawang Singo Edan yang dikawal Lucas Henrique Frigeri, sudah kebobolan lewat tandukan kepala Alex Martins. Yang berhasil memanfaatkan sepak pojok yang diambil Stefano Lilipaly.
“Kami sempat memulai permainan dengan baik. Tapi kemudian kami jatuh, setelah kebobolan gol Dewa United.”
“Kondisi itu terus terjadi, meski di babak kedua kita mulai mengatur ritme permainan. Nyatanya, tim kami tidak beruntung pada hari ini,” ujar pelatih 46 tahun.
Marcos juga menyebut, penyebab lain yang menjadikan Arema kalah, karena mereka membiarkan Dewa United sering menguasai bola. Ditambah pemainnya juga acap kali kehilangan kontrol permainan.
Itulah sebabnya di menit ke-60, Marcos Santos mulai melakukan pergantian pemain. Dengan memasukkan Salim Akbar Tuharea, menggantikan Samuel Gideon Balinsa.
Kemudian menambah kekuatan di lini tengah, dengan memasukkan Fikri Arjidan, agar bisa menjadi tandem bagi Arkhan Fikri. Termasuk mendorong Paulinho bermain agak ke tengah.
Tetapi semua itu sudah amat terlambat. Meski Arema kembali berhasil menguasai permainan pada 15 menit terakhir, namun hanya satu gol yang bisa dibuat.
Gol yang terjadi menit 90+7 itu, dihasilkan berkat ngototnya Paulinho yang beroperasi sebagai striker lubang, untuk membawa bola hingga garis kotak penalti.
Melihat posisi Dalberto di sektor sayap kanan yang tak terkawal, Paulinho memberikan umpan terobosan. Langsung disambar Dalberto dengan tendangan keras.
Kiper Sonny Stevens sebenarnya berhasil memblok tendangan keras Dalberto dengan kakinya. Namun bola muntah itu justru kembali menghampiri Dalberto. Tanpa kontrol, bola langsung ditendang keras ke gawang dan kali ini Sonny Stevens tidak lagi mampu mencegah bola masuk.
Sayangnya gol ketujuh Dalberto dari empat laga itu, tak mampu menyelamatkan Arema dari kekalahan. Karena skor 1-2 tidak berubah hingga laga yang disaksikan 819 penonton itu berakhir. (Ra Indrata)