
Aksi Khoirul mukhib dalam kejuaraan Seeding Run 76 Indonesian Downhill (IDH) URBAN 2025, Sabtu (13/9/2025). (Foto: Istimewa)
MALANG POST – Sesi seeding run kejuaraan downhill urban 76 Indonesian Downhill (IDH) URBAN 2025 di Desa Ngadiwono, Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur, Sabtu (13/9/2025) menghadirkan aksi-aksi menegangkan yang menghibur.
Setelah sempat vakum, kejuaraan downhill lintasan urban ini kembali digelar oleh 76 Rider dan sukses menarik antusiasme pebalap serta komunitas downhill untuk berpartisipasi.
Total ada 12 kelas yang dilombakan, mulai dari Men Elite, Men Junior, Women Open, Men Youth, hingga Men Master E, D, C, B, A, serta Sport C, B, A.
Di kelas utama Men Elite, downhiller nasional Andy Prayoga keluar sebagai runner-up tercepat di sesi seeding run dan menempati posisi hot seat.
Atlet yang membela Polair DH Team ini menuntaskan lintasan sepanjang 1,1 kilometer dengan ketinggian 1.800 mdpl di Lereng Gunung Bromo, mencatat waktu tercepat 1 menit 53,175 detik.
Trek yang melintasi pemukiman penduduk Desa Ngadiwono ini melatih adrenalin para pebalap: Andy Prayoga berhasil menaklukkan obstacle buatan sambil melaju kencang di antara deretan rumah warga, finish dengan gaya yang menonjol.
Gap satu detik kemudian ditempati Agung Prio Apriliano (D-One Factory Team) dengan waktu 1 menit 54,797 detik, dan posisi ketiga menjadi milik Hildan Afosma (Tim Katana) dengan 1 menit 57,071 detik. Dengan hasil ini, Andy Prayoga berhak start terakhir pada final run besok.

Seusai sesi, Andy Prayoga mengaku puas meski belum dalam kondisi sepenuhnya pulih akibat cedera dari crash di seri 76 Indonesian Downhill di Yogyakarta bulan lalu.
“Dari awal saya mencoba main rapi, alhamdulillah hasilnya baik. Besok saya akan coba lebih maksimalkan lagi, semoga bisa memberikan yang terbaik di final run,” ucapnya.
Secara umum, jalannya lomba mendapat sorotan positif berkat karakter lintasan yang menantang dan atmosfer urban downhill di Desa Ngadiwono.
Ia menyebut lintasan yang melintasi pemukiman membuat balapan terasa berbeda dibanding downhill konvensional yang biasanya bersebelahan dengan pepohonan atau jurang.
Menurutnya, atmosfer urban memberikan motivasi lebih karena ada penonton yang hadir langsung dan memberi dukungan.
Di kelas Men Junior, M. Bagus Refansha memimpin dengan catatan waktu 2 menit 1,012 detik, unggul tipis atas Fajar Abdul Rahman (Spartan Racing Team) yang mencatat 2 menit 2,090 detik. Tempat ketiga ditempati Dimas Aradhana dari 76 Rider DH Squad dengan 2 menit 7,162 detik.

Event Director 76 IDH URBAN, Aditya Nugraha, menegaskan performa peserta memenuhi harapan penyelenggara yang mengusung konsep sportainment.
“Kejuaraan 76 IDH URBAN bukan hanya soal sport competition, tetapi juga entertainment untuk penonton dan peserta sebagai refreshing. Hari ini jalannya lomba lebih fun, banyak peserta yang meraih performa sangat baik,” jelas Aditya.
Menambah kisah seru, 76 IDH URBAN juga menghadirkan lomba jump contest di waktu yang sama. Peserta ditantang melompat melewati obstacle khusus, dan pemenangnya adalah yang berhasil menembus lompatan terjauh.
Aditya menambahkan antusiasme masyarakat sekitar, khususnya di Desa Ngadiwono, sangat positif. Banyak atlet downhill lokal dari Pasuruan dan sekitarnya ikut ambil bagian, memberikan dampak positif bagi perkembangan dan prestasi downhill ke depannya.
76 IDH URBAN di Desa Ngadiwono masih berlanjut dengan sesi final run pada Minggu (14/9/2025).
Seluruh rider akan berusaha maksimal untuk meraih podium di 12 kelas yang dilombakan. Saksikan aksi seru 76 IDH URBAN 2025 secara langsung atau lewat live streaming di http://www.76rider.com/live. (M Abd Rachman Rozzi)