
APRESIASI: Wali Kota Malang, Wahyu Hidayat didampingi Ketua Panitia Acara KJB jilid 4, Agus Riyanto meninjau stand kerajinan tangan warga Klampok Kasri, Selasa (9/08/2025). (Foto: Iwan Irawan/Malang Post)
MALANG POST – Ketua Panitia Klampok Kasri Jaman Biyen (KJB) jilid 4 2025, Agus Riyanto menjelaskan, KJB jilid 4 kali ini menguatkan sekaligus sukseskan Dasa Bhakti Wali Kota dan Wakil Wali Kota Malang. Utamanya tentang Ngalam Asyik dan Ngalam Laris, dalam seribu event-nya.
KJB jilid 4 resmi dibuka Wali Kota Malang, Wahyu Hidayat, Selasa (9/08/2025). Berlangsung selama lima hari, mulai Selasa (9/9/2025). Diikuti 115 stand dengan berbagai aneka jajanan jadul maupun modern, karya kerajinan UMKM, baik fashion dan sajian lainnya.
“KJB ini program tahunan. Alhamdulilah sudah masuk kalender tahunan Pemkot Malang.”
“Setiap tahun partisipasi peserta terus meningkat. Secara otomatis nilai ekonominya juga terus ada peningkatan dari sisi jumlah,” jelas di lokasi KJB Jilid 4, Selasa (9/9/2025).
Peserta yang berpartisipasi di KJB, katanya, adalah asli warga Klampok Kasri, Kelurahan Gadingkasri, Klojen. Berjumlah sekitar 115 stand. Untuk asli warga Klampok Kasri, dibebani biaya partisipasi selama lima hari Rp200 ribu.
“Tapi kalau ada pihak umum, perharinya kita kenai Rp120 ribu. Bahkan sebulan sebelum acara, stand-stand banyak diborong warga RW 2 Klampok Kasri. Kalau kuota umum, H-7 baru terpenuhi habis kuotanya. Meski begitu, masih ada saja puluhan pemohon yang masih pesan stand,” jelasnya.

MERIAH: Puluhan penari dari partisipasi masyarakat setempat, saat memeriahkan pembukaan KJB jilid 4 di sepanjang Jalan Bondowoso, Kelurahan Gadingkasri, Klojen. Dibuka resmi Wali Kota Malang, Wahyu Hidayat. (Foto: Iwan Irawan/Malang Post)
Pensiunan PNS Pemkot Malang ini menambahkan, KJB ini bertujuan memberdayakan sekaligus meningkatkan UMKM lokal. Selain untuk meningkatkan nilai ekonomi masyarakat dan mendukung serta menguatkan pelaku seni agar lebih hidup lagi.
“Pada KJB Jilid 3 tahun 2024 kemarin, menghasilkan Rp200 juta lebih. Itu hanya dalam waktu empat hari pelaksanaan.”
“Untuk saat ini, karena dilaksanakan lima hari, kami berharap bisa tembus Rp500 juta,” tandasnya.
Pihaknya bersama tim panitia, mencatatkan nilai transaksi di KJB jilid 3 di 2024, setiap hari Rp 65 juta lebih. Diharapkan pada di KJB jilid 4 saat ini, bisa tembus Rp100 juta setiap hari.
“Untuk menghibur pengunjung, kami sediakan hiburan musik, sholawatan, seni budaya dan bantengan serta lainnya. Target kami setiap hari bisa tembus antara 500-1000 pengunjung,” tegasnya.
Wali Kota Malang usai membuka sekaligus memberikan sambutan, langsung meninjau stand yang ada. Wahyu Hidayat juga terlihat ngobrol gayeng dengan pelaku UMKM yang menjadi peserta. Pihaknya sangat mengapresiasi kerajinan dari UMKM lokal Klampok Kasri, Kelurahan Gadingkasri.
“KJB ini adalah bagian dari dukungan sekaligus penguatan visi misi atau Dasa Bhakti yakni Ngalam Laris maupun Ngalam Asyik. Termasuk penguatan seribu event.”
“Kami juga akan terus berupaya, agar KJB ini ditingkatkan inovasi dan kreasinya. Agar ada nilai ekonomi dan pemberdayaan UMKM di lingkungan Klampok Kasri,” tegas Wali Kota.
Selain itu, Wahyu juga menilai KJB Jilid 4 ini sudah naik kelas. Karena sudah mendapatkan dukungan dari perbankan. Apalagi juga masuk dalam agenda tahunan Kota Malang.
“Pemkot Malang sangat mengapresiasi sekaligus mendukung penuh kegiatan semacam ini. Karena sejalan dengan visi misi maupun Dasa Bhakti, sebagaimana termaktub di RPJMD,” imbuhnya
Salah satu pengunjung, Amel Bunga (21) warga Karangploso, Kabupaten Malang, berpendapat, KJB sangat bagus dan positif. Karena selain bernilai ekonomi, juga ajang pemberdayaan UMKM, mengangkat budaya lokal, serta ikut membantu kesejahteraan masyarakat.
“Hanya saja kami sarankan, ke depan agar area pengunjung yang ingin melihat stand-stand, bisa lebih diperluas. Khawatir kalau pas ramai, bikin pengunjung kurang nyaman,” ujar Amel usai belanja jajanan piscok dan lainnya. (Iwan Irawan/Ra Indrata)