
MALANG POST – Rencana jalan tol Malang – Kepanjen, masuk proyek strategis nasional (PSN). Antara Kepala Daerah Malang Raya sudah sempat ada komunikasi yang diputuskan adanya tol ini.
Karena selain tol Malang – Kepanjen, diharapkan bisa lanjut sampai Tulungagung. Termasuk ada tol lain untuk konektivitas ke Kota Batu. Mulai dari Sukorejo – Pasuruan – Lawang – Singosari – Karangploso – Kota Batu – Kediri.
Penegasan itu disampaikan Kepala Bappeda Kabupaten Malang, Tomie Herawanto, saat menjadi narasumber talkshow di program Idjen Talk. Yang disiarkan langsung Radio City Guide 911 FM, Senin (8/9/2025).
Tomie menambahkan, pihaknya juga sudah bicarakan dengan Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan, Agus Harimurti Yudhoyono dan mendapatkan respon baik.
Karenanya, beberapa rencana untuk merealisasikan jalan tol Malang – Kepanjen sudah disiapkan. Termasuk exit tol yang akan dibangun ada kisaran 4 – 5 titik.
Saat membuat trase, imbuh Tomie, diklasifikasikan jalurnya akan lewat mana saja. Jadi akan memperhatikan tanah pihak mana yang akan dimanfaatkan.
“Tentunya dalam pembebasan tanah juga akan disesuaikan dengan prosedur. Sedangkan untuk finalisasi peta rute, sekitar Oktober 2025,” tandas Tomie.
Bahkan dalam perencanaan, lanjutnya, juga muncul anggaran yang dibutuhkan sebesar Rp10 triliun rupiah lebih.
Di tengah rencana realisasi tol ini, tentu jalur arteri sampai jalur desa juga akan menjadi perhatian supaya tidak tertinggal.
“Saat ini masih menunggu pola anggaran yang akan disepakati. Ada dua pilihan yaitu melalui Badan Usaha KPBU atau support dari APBN melalui Perubahan Anggaran,” ujar Pj. Sekda Kab. Malang ini.
Jika pilihannya pada Badan Usaha KPBU, tambahnya, maka ada kemungkinan realisasi bisa mulai tahun ini.
Sedang kalau pilihannya jatuh pada APBN, kemungkinan baru bisa terealisasi tahun 2026.
Dosen Ekonomi Pembangunan Universitas Negeri Malang, Prof. Dr. Imam Mukhlis, SE, M.Si., menambahkan, tol Malang – Kepanjen ini sudah dinantikan masyarakat. Karena nantinya bisa jadi akselerasi pembangunan dan percepatan peningkatan ekonomi di Malang Raya.
‘Tetapi untuk realisasinya, memang perlu adanya investasi. Entah itu dari APBN ataupun pihak swasta,” sebutnya.
Dengan terealisasinya jalan tol Malang – Kepanjen, sebutnya, akan terasa multiplier effect. Mengingat ada beberapa sektor yang akan terdampak.
Sementara itu, Pakar Transportasi ITN Malang, Dr. Ir. Nusa Sebayang, MT., juga mengakui jalan tol Malang – Kepanjen, sebagai sesuatu yang urgent.
Mengingat jalur utama Kota Malang ke Kepanjen, aksesnya terlalu sempit dan sering dimanfaatkan untuk keluar masuk kendaraan muatan.
“Ketika ada tol Malang-Kepanjen ini, diharapkan akses bisa lebih leluasa dan tidak ada kepadatan di sekitar jalur utama,” sebutnya.
Untuk menentukan titik gate tol, lanjut Nusa, perlu diperhatikan di dekat banyak sarana prasarana.
Perlu dipastikan juga, jalur utama yang menuju gate itu diperluas. Jadi tidak menimbulkan permasalahan baru. (Wulan Indriyani/Ra Indrata)