
MALANG POST – Fakultas Pertanian dan Peternakan (FPP) Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) kembali menyelenggarakan Summer Course Internasional 2025. Belasan mahasiswa dari berbagai negara ASEAN dan bahkan Jepang ikut serta.
Mulai dari Universiti Putra Malaysia, Universiti Sultan Zainal Abidin, Kasetsart University, Prince of Songkla University, Western Philippines University, hingga Itchy University, Jepang.
Ini juga menjadi cara FPP UMM berikan pengalaman intrnasional bagi para mahasiswanya. Program yang berlangsung pada 19-29 Agustus ini menghadirkan berbagai pakar dan memberikan beragam workshop untuk meningkatkan kreativitas mahasiswa.
Mereka bahkan diberi materi teori design thinking untuk mempersiapkan penelitian di beberapa lokasi proyek. Hal menarik yang bisa ditemui dalam summer course ini adalah dinyanyikannya lima lagu kebangsaan, yakni Indonesia, Malaysia, Thailand, Filipina, dan Jepang. Ini juga sekaligus menjadi simbol semangat kebersamaan antar bangsa.
“Program ini menjadi wadah yang tepat bagi para mahasiswa untuk mengembangkan inovasi dan potensi diri. Teman-teman mahasiswa akan diajak langsung ke lokasi-lokasi proyek lalu mengembangkan prototipe yang bermanfaat bagi masyarakat,” kata Wakil Rektor IV UMM Salis Yuniardi, Ph.D. dalam sambutannya.
Para peserta summer course juga diajak ke beberapa lokasi di Batu. Mulai dari petani jamur, kebun wortel dan peternakan.

Dari situ, mereka menciptakan sederet prototipe yang menarik. Salah satunya Ergonomic Sorting Table yang hadir dengan desain baru dan lebih efisien serta cepat untuk mendukung proses produksi wortel.
Mesin ini dilengkapi penutup celah berbahan karet untuk menjaga wortel tetap utuh, penampung di bawah mesin agar wortel tidak tercecer, serta tangga untuk memudahkan akses pekerja.
Selain itu, terdapat konveyor yang berfungsi sebagai jembatan penghubung dari keranjang wortel menuju area sortasi. Meja kerja dirancang sebagai stasiun khusus bagi penyortir dan pengemas.
Hingga wortel dapat tersebar merata di atas meja sehingga proses sortasi lebih mudah, cepat, dan nyaman. Dengan Ergonomic Sorting Table, tenaga kerja menjadi lebih efektif, produksi meningkat, dan keuntungan pun bertambah besar.
Ada empat tahap yang diikuti oleh para peserta. Diawali dengan sense & sensibility, proses orientasi desa dan interaksi dengan masyarakat. Kemudian juga ada empathy, ideation, prototyping, hingga presentasi proyek yang sudah dilakukan.
Pada penutupan, Dekan FPP UMM, Prof. Dr. Ir. Aris Winaya menyampaikan bahwa Summer Course ini menjadi salah satu wujud komitmen fakultas dalam meningkatkan kualitas pendidikan sekaligus memperkuat jejaring internasional.
“Kami berharap kegiatan Summer Course ini tidak hanya memberi pengalaman akademik, tetapi juga mempererat hubungan antarbangsa melalui pertanian, peternakan, dan keberlanjutan lingkungan,” pungkasnya. (*/M Abd Rachman Rozzi-Januar Triwahyudi)