
KUNJUNGAN: Plt. Kadinkes Kabupaten Malang, Ivan Drie, ketika mendampingi Bupati dan Wakil Bupati Malang, saat berkunjung ke salah satu Puskesmas. (Foto: Ra Indrata/Malang Post)
MALANG POST – Pemerintah Kabupaten Malang melalui Dinas Kesehatan, intensifkan langkah pencegahan dan pengendalian penyakit cacingan, yang menjadi masalah kesehatan masyarakat.
Mulai dari pemberian obat cacing massal (POPM), promosi, hingga penanganan kasus di fasilitas pelayanan kesehatan.
Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Malang, drg. Ivan Drie, MMRS., menyampaikan, strategi yang dijalankan mencakup promosi kesehatan, pengendalian faktor resiko, pemberian obat cacing secara massal (POPM) hingga penanganan penanganan kasus di fasilitas kesehatan.
“Kami melakukan promosi meningkatkan perilaku hidup bersih dan sehat seperti cuci tangan, menggunakan alas kaki, kuku pendek dan sebagainya,” kata Ivan, Senin (2/9/2025), di Pendopo Panji Kabupaten Malang
Selain promosi kesehatan, dokter gigi teladan tingkat provinsi Jatim 2018 menyebut, langkah kedua dalam mencegah kecacingan pada anak dan balita adalah dengan pengendalian faktor risiko dengan cara jaga kebersihan lingkungan maupun perorangan.
Ivan juga menegaskan, pemberian obat cacing secara massal (POPM) di Kabupaten Malang sendiri, diberikan dua kali dalam satu tahun. Untuk 2025 ini, diberikan pada Mei dan November.
Target sasaran obat cacing, tambahnya, untuk balita usia 12-59 bulan, usia pra sekolah 5-6 tahun dan usia sekolah dasar atau madrasah ibtidaiyah 7-12 tahun.
“Capaian POPM bulan Mei 2025 di Kabupaten Malang sebesar 99,96 persen,” ujarnya.
Dijelaskan Ivan Drie, jika penderita sudah terinfeksi, maka penanganan sesuai dengan tata laksana di fasilitas layanan kesehatan.
Sedangkan untuk ibu hamil, akan diberikan tablet zat besi. Jika tetap anemia, akan dilakukan pemeriksaan tinja. Jika positif, maka mulai trimester kedua di bawah pengawasan dokter.
“Pihak medis akan memberikan konseling kepada pasien dan keluarga sebagai bagian dari pencegahan,” tegasnya.
Dinas kesehatan Kabupaten Malang, lanjutnya, juga memperkuat sistem surveilans dengan peningkatan kapasitas petugas lapangan, penemuan kasus aktif, survei faktor risiko, hingga pemetaan prevalensi cacingan.
“Survei prevalensi cacingan di Kabupaten Malang tahun 2019 sebesar 1,02 persen,” tutup pemenang Anugerah ASN Berprestasi 2018. (*/Ra Indrata)