
MALANG POST – Suasana Terminal Kota Batu, Rabu (3/9/2025), terlihat sedikit berbeda dari biasanya. Bukan hanya deru mesin angkot dan lalu-lalang penumpang, pagi itu area terminal dipenuhi masyarakat yang berbondong-bondong memeriksakan kesehatan.
Mereka datang memenuhi undangan layanan Cek Kesehatan Gratis (CKG) Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Batu bersama Puskesmas Sisir. Targetnya 100 orang drngan sasaran sopir angkot, ojek pangkalan, petugas Dishub, penumpang, hingga pedagang yang sehari-hari menghabiskan waktu di area terminal.
“Kami sengaja memilih terminal karena tempat ini pusat aktivitas transportasi dan titik temu masyarakat lintas daerah,” terang Kepala Puskesmas Sisir, dr Sachariano.
Antusiasme peserta terlihat sejak proses skrining. Satu per satu mereka dicek mulai fungsi paru, kadar kolesterol, tensi darah, gula darah, hingga berat badan.
Bagi yang terdeteksi memiliki riwayat penyakit, petugas langsung memberikan obat sesuai kebutuhan. Sedangkan yang sehat tetap mendapat asupan vitamin agar kondisi tubuh lebih terjaga.
“Kalau ada yang tensinya tinggi, langsung diberikan obat. Kalau sehat, diberi vitamin. Prinsipnya, ini strategi mendekatkan layanan kesehatan kepada masyarakat yang rawan mengabaikan kondisi tubuh karena sibuk bekerja,” paparnya.

CKG: Dinkes Kota Batu bersama Puskesmas Sisir saat melakukan pengecekan kesehatan gratis untuk supir angkot dan lainnya yang ada di terminal Kota Batu. (Foto: Ananto Wibowo/Malang Post)
Wali Kota Batu, Nurochman mengingatkan pentingnya menjaga pola hidup sehat, terutama bagi kelompok usia lanjut. Menurutnya, penyakit tidak menular seperti diabetes dan hipertensi kini sangat mudah menyerang.
“Kami berpesan agar masyarakat Kota Batu menjaga pola makan. Jangan lupa bergerak aktif setiap hari, minimal berjalan kaki supaya tubuh tetap bugar dan jauh dari penyakit,” pesan Cak Nur, sapaan akrabnya.
Selain pemeriksaan kesehatan, peserta juga mendapat edukasi tentang gaya hidup sehat. Mulai cara mengatur pola makan, pentingnya olahraga rutin, hingga konsultasi medis langsung dengan tenaga kesehatan. Semua layanan itu diberikan gratis.
Cak Nur menegaskan, kegiatan promotif dan preventif ini akan terus digulirkan ke desa-desa dan kelurahan. Tujuannya untuk mendekatkan layanan kesehatan, sekaligus menekan angka kasus penyakit tidak menular yang kini menjadi penyebab kematian tertinggi di Indonesia.
“Ini sejalan dengan visi Pemkot Batu untuk membangun masyarakat yang sehat dan sejahtera,” tambahnya.
Apresiasi pun datang dari masyarakat. Salah satunya dari sopir angkot trayek Batu–Songgoriti, Hari Suwarno. Baginya, layanan kesehatan gratis semacam ini adalah angin segar.
“Senang sekali, karena kita diajak peduli pada kesehatan. Kalau ke dokter, kadang terkendala biaya. Harapannya, kegiatan ini bisa rutin digelar, minimal sebulan atau dua bulan sekali,” tutupnya. (Ananto Wibowo)