
DIUSIR: Bentinho saat memperkuat pertahanan Arema ketika mendapat gempuran dari pemain Persijap. Di menit ke-41, pemain asal Brasil itu mendapat kartu merah karena dianggap menyikut Alexis Gomez. (Foto: Instagram Persijap)
MALANG POST – Perilaku Arema di Super League musim 2025/2026 ini, diprediksi bakal lebih buruk dibandingkan Liga 1 musim 2024/2025.
Karena hingga pekan keempat, sudah dua kartu merah diterima anak asuh Marcos Vinicius Santos Goncalves. Sebelumnya, dalam satu musim kompetisi, hanya dua kartu merah diterima pemain Arema.
Di musim ini, pada pekan kedua saja, kartu merah sudah diterima Yann Motta Pinto, saat Arema dijamu PSIM Yogyakarta, pada Sabtu (16/8/2025) di Stadion Sultan Agung, Bantul.
Ketika itu, di menit ke-54, Yann Motta dianggap melanggar pemain PSIM Yogyakarta, yang sudah one on one dengan kiper Arema FC.
Awalnya Wasit Candra, hanya memberikan kartu kuning. Tapi setelah review on field pada layar VAR, hukuman kartu kuning itu diubah menjadi kartu merah. Arema pun hanya bisa bermain imbang 1-1.
Lalu di pekan keempat, kartu merah juga diterima pemain Arema. Saat Arema dijamu Persijap Jepara, pada Sabtu (30/8/2025) di Stadion Gelora Bumi Kartini.
Roberto ‘Betinho’ Pimenta Vinagre Filho, terlibat insiden di menit ke-41 saat mempertahankan bola dari sergapan gelandang Persijap, Alexis Gomez.
Awalnya Alexis diberi kartu kuning oleh wasit Ginanjar Rahman Latief, karena dianggap melakukan pukulan terhadap Betinho.
Namun, setelah pengecekan VAR, kartu kuningnya dibatalkan dan diganti kartu merah langsung untuk Alexis.
Nasib yang sama juga dialami Betinho, yang turut dikartu merah karena tertangkap kamera melakukan sikutan kepada Alexis yang memicunya melakukan pukulan.
“Saya pikir itu adil. Saya tidak perlu mengatakan apa-apa.”
“Kami benar-benar terkejut dengan keputusan wasit. Tapi, saya ingin mengucapkan selamat, dia tidak berkompromi,” kata Marcos Santos.
Bahkan karena penilaian tersebut, pelatih asal Brasil itu tak melancarkan protes kepada wasit Ginanjar, atas keputusan kartu merah untuk Betinho. Sebab, menurutnya, hukuman mandi lebih cepat itu menang pantas diberikan untuk sang gelandang bertahan.
Kartu merah itu merupakan kartu merah kedua bagi Arema musim ini. Sebelum Betinho, Yann Motta menjadi pemain Arema pertama yang dikartu merah di Super League 2025-2026 di laga lawan PSIM Yogyakarta.
“Saya pikir kedua pemain (Betinho dan Alexis) pantas mendapatkan kartu merah.”
“Sekali lagi, saya ingin mengucapkan selamat kepada wasit, atas semua yang telah dia lakukan di pertandingan ini,” tegas pelatih 46 tahun itu.
Dengan pekan-pekan kompetisi tertinggi di tanah air masih 30 laga, bisa jadi kartu merah yang bakal diterima Singo Edan bakal bertambah.
Sementara untuk mengukur sportivitas sebuah tim di akhir kompetisi mendatang. Untuk bisa memperebutkan tim fair play, jumlah kartu kuning dan kartu merah, akan menentukan penilaian. (*/Ra Indrata)