
MALANG POST – Sejak akhir pekan lalu, suasana jalan menuju maupun keluar Kota Batu terlihat lebih lengang dari biasanya. Bukan tanpa alasan. Aksi kerusuhan di sejumlah daerah ternyata membuat rombongan wisatawan membatalkan rencana liburan mereka ke kota wisata ini.
Ketua Asperda Indonesia DPD Jatim, Zainudin membenarkan kondisi tersebut. Beberapa pengusaha rental mobil yang tergabung dalam Asperda mulai merasakan dampaknya. Banyak tamu yang sudah jauh-jauh hari melakukan booking, mendadak membatalkan kunjungan.
“Kalau info dari kawan-kawan, ada beberapa trip yang cancel. Untuk transportasi juga begitu, ada yang batal, ada juga yang masih jalan terutama trip bisnis,” ujar Zainudin, Selasa (2/9/2025).
Ia mencontohkan, ada wisatawan asal Malaysia yang baru sehari mendarat di Jakarta. Karena terjebak situasi demo, rombongan itu langsung memilih pulang ke negaranya. Padahal rencana awal, mereka hendak melanjutkan perjalanan wisata ke Malang dan Batu.
“Harapan kami para pelaku wisata, semoga kondisi segera kondusif. Wisata ini sangat sensitif dengan isu keamanan. Kalau suasana sudah tenang, tentu wisatawan tidak ragu untuk datang kembali,” tegasnya.
Menurut dia, potensi wisata Kota Batu masih sangat besar. Mulai family trip, group trip, sampai perjalanan bisnis, selalu ada pasar tersendiri.

BERBANDING TERBALIK: Kondisi jalanan Kota Batu yang biasanya ramai kini berbanding terbalik menjadi sepi, salah satunya imbas dari kerusuhan di sejumlah daerah. (Foto: Ananto Wibowo/Malang Post)
“Kami siap memberikan pelayanan terbaik agar tamu tetap nyaman dan berkesan. Semoga promosi wisata bisa terus berjalan, jangan sampai terhenti hanya karena isu keamanan,” imbuhnya.
Namun, sebelum situasi politik nasional memanas, pelaku usaha sebenarnya sudah terpukul oleh resesi ekonomi. Pendapatan pengusaha rentcar turun hingga hampir 50 persen. Dan kondisi makin berat saat demo merebak.
“Kemarin ada 32 booking, yang cancel sampai 24 trip. Bahkan ada yang sudah dapat empat order, tapi tiga di antaranya batal semua. Wisatawan banyak menahan diri,” ungkapnya.
Bukan hanya penyedia transportasi, pengelola toko oleh-oleh di Batu juga ikut merasakan dampak. Didik Sulistyo, salah satunya. Ia menyebut ada sejumlah pembatalan dari wisatawan luar daerah, khususnya Jakarta.
“Ada beberapa rombongan yang menunda karena kondisi Indonesia lagi mencekam. Masih lihat situasi,” tutur Didik.
Bahkan, salah satu rombongan yang sudah terlanjur memberi down payment (DP) untuk akomodasi, bus, hingga rumah makan, juga mengurungkan niatnya. Beruntung, pihak penyedia jasa memahami kondisi sehingga pembayaran bisa di-reschedule, tidak hangus begitu saja.
“Untungnya semua pihak bisa mengerti. Jadi DP tetap aman, tinggal menunggu jadwal ulang,” tambah Didik.
Kini, para pelaku wisata di Kota Batu hanya bisa berharap suasana segera kembali stabil. Sebab mereka tahu, begitu keamanan terjaga, wisatawan akan kembali membanjiri kota apel ini. (Ananto Wibowo)