
MALANG POST – Kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat (PKM) yang dilaksanakan oleh tim pengabdian dari Politeknik Negeri Malang dipimpin oleh Ketua Tim, Farika Nikmah, pada 7 Agustus 2025 yang lalu. Mitra kegiatan ini adalah UKM Batik Bambu Kenanga, sebuah industri kerajinan batik yang berada di Turen, Kabupaten Malang.
Kegiatan PKM ini memberikan solusi kepada mitra untuk melakukan pemasaran yang lebih inovatif dalam menghadapi persaingan yang semakin ketat. Baik dengan sesama pengrajin batik maupun dengan perusahaan-perusahaan besar yang memproduksi batik.
UKM Batik Bambu Kenanga merupakan industri kerajinan batik yang potensial, karena memiliki variasi atau ragam produk yang banyak. Batik yang dihasilkan menggunakan bahan sintetis maupun alami dari alam. Metode pembuatannya juga beragam, seperti cap, tulis, dan eco-print. Oleh karena itu, batik ini perlu dibantu dalam hal pemasarannya.
“Bukan hanya pemasaran biasa, namun harus dikenalkan dengan cara-cara baru dan strategi untuk menemukan pasar yang potensial,” ujar Farika Nikmah.

Tim pengabdian dari Politeknik Negeri Malang melakukan pembelajaran industri kerajinan batik yang berada di Turen, Kabupaten Malang. (Foto: Istimewa)
Kegiatan PKM ini memberikan pengalaman kepada Sri, pemilik Batik Bambu Kenanga, tentang konsep pasar relung—yakni pasar potensial yang memiliki karakteristik konsumen yang spesifik—dan bagaimana mengelola pasar tersebut.
Mitra diajak untuk berinteraksi langsung dengan konsumen, tidak hanya mengenai produk batik yang sudah jadi, tetapi juga menjual batik dengan cara memberikan pengalaman kepada konsumen tentang bagaimana proses pembuatan batik.
Saya dikenalkan dengan model pemasaran yang baru; ternyata konsumen tidak terlalu mencintai batik karena kurangnya pemahaman tentang proses pembuatannya yang panjang dan telaten.
“Dengan kegiatan ini, saya jadi mengerti tentang kebutuhan konsumen, selera mereka, sehingga ke depannya saya dapat memperkirakan motif-motif seperti apa yang dapat diterima oleh konsumen,” ujar Sri.
Kegiatan PKM ini juga mencoba pasar spesifik seperti dosen dan Tenaga Kependidikan (Tendik) di Politeknik Negeri Malang. Sri dibekali pengalaman untuk bertemu dengan konsumen spesifik, sehingga nanti dapat mencari pasar lain, seperti di kantor-kantor, sekolah, atau bekerja sama dengan pihak-pihak yang dapat membantu memasarkan batiknya ke pasar relung yang lebih luas. (M Abd Rachman Rozzi-Januar Triwahyudi)