
MALANG POST – Universitas Brawijaya (UB) melaksanakan Gerakan Share Fruit pada Jumat (22/8/2025) di lapangan Rektorat untuk menumbuhkan semangat berbagi di kalangan sivitas akademika.
Sekretaris Universitas Dr. Tri Wahyu Nugroho, S.P., M.Si. menjelaskan Share Fruit merupakan gerakan komunitas yang tumbuh dari kepedulian sivitas, bukan program formal atau riset khusus.
“Gerakan sederhana seperti ini memberi dampak nyata, baik bagi kesehatan maupun kebersamaan kita sebagai satu keluarga besar UB,” jelasnya.
Kegiatan yang rencananya rutin dilakukan setiap Jumat pagi ini diharapkan berjalan secara mandiri dan berkelanjutan, sehingga dapat direplikasi di fakultas-fakultas lain.
Dia menambahkan melalui gerakan ini, UB ingin menumbuhkan kesadaran sivitas untuk memperbaiki pola konsumsi sekaligus memanfaatkan keberlimpahan buah lokal Indonesia.
Buah yang dibagikan bersumber dari donasi sukarela civitas akademika. Siapa pun yang memiliki kelebihan rezeki dipersilakan menyumbangkan buah, sementara mahasiswa, dosen, maupun tenaga kependidikan dipersilakan mengambil secukupnya.
Konsep ini tidak hanya mengajarkan kebersamaan, tetapi juga melatih kepedulian sosial serta mendukung kemandirian pangan lokal. Gerakan ini terbuka bagi siapa saja. Harapannya, Gerakan Berbagi Buah dapat berjalan secara mandiri dan direplikasi di seluruh fakultas maupun unit kerja di UB.
“Dengan demikian, manfaatnya tidak hanya dirasakan oleh peserta langsung, tetapi juga menjadi budaya baru yang memperkuat pola hidup sehat di lingkungan perguruan tinggi,” kata Tri.
Sementara itu, Share Fruit atau Gerakan Berbagi Buah pertama kali diresmikan pada Minggu, 17 Agustus 2025, bertepatan dengan peringatan HUT ke-80 Republik Indonesia.
Rektor UB Prof. Widodo, S.Si.,M.Si.,PhD mengatakan kegiatan tersebut bukan sekadar seremoni, melainkan gerakan berkelanjutan untuk mempererat kebersamaan sekaligus mendorong konsumsi produk lokal.
“Gerakan Berbagi Buah ini merupakan simbol kepedulian, kebersamaan, sekaligus dorongan bagi kita semua untuk mencintai produk lokal. Buah-buahan adalah anugerah Indonesia yang melimpah, dan dengan berbagi, kita tidak hanya menjaga kesehatan, tetapi juga memperkuat solidaritas serta kemandirian pangan bangsa,” ujar Prof. Widodo.
Latar belakang lahirnya gerakan ini berangkat dari kondisi konsumsi gizi masyarakat yang cenderung timpang. Asupan buah sebagai sumber vitamin masih relatif rendah dibandingkan dengan konsumsi karbohidrat, protein hewani, maupun lemak.
Melalui gerakan ini, UB mengajak seluruh civitas untuk lebih memperhatikan keseimbangan nutrisi sekaligus mendorong keberlanjutan pangan lokal. Kehadiran berbagai buah lokal tersebut menjadi simbol bahwa merayakan kemerdekaan dapat diwujudkan tidak hanya melalui prosesi bendera, tetapi juga lewat aksi sederhana yang berdampak nyata.
Selain berfokus pada peningkatan asupan gizi masyarakat, gerakan ini juga mencerminkan komitmen Universitas Brawijaya dalam mendukung tercapainya Sustainable Development Goals (SDGs).
Secara khusus, kegiatan ini relevan dengan poin 2 yaitu Zero Hunger yang menekankan pentingnya pemenuhan kebutuhan pangan bergizi, serta poin 12 yaitu Responsible Consumption and Production yang mendorong pola konsumsi dan produksi yang berkelanjutan.
Melalui langkah nyata ini, UB tidak hanya hadir sebagai institusi pendidikan, tetapi juga sebagai motorik penggerak perubahan positif bagi masyarakat dan lingkungan UB. (*/M Abd Rachman Rozzi-Januar Triwahyudi)