
MALANG POST – Di tengah derasnya arus globalisasi, pesantren tetap tegak berdiri sebagai benteng moral. Institusi pendidikan berbasis keagamaan itu tak hanya mendidik santri untuk menguasai ilmu agama, tapi juga menempa mereka menjadi pribadi berkarakter, berakhlak dan siap menghadapi tantangan zaman.
Itu pula yang ditegaskan Wali Kota Batu, Nurochman. Menurutnya, pesantren memiliki peran strategis yang tak bisa dipandang sebelah mata.
“Pesantren adalah penyeimbang pembangunan. Mereka hadir untuk memastikan pembangunan tidak hanya bergerak di aspek fisik dan ekonomi, tetapi juga di sisi mentalitas dan moralitas,” tutur Cak Nur, Senin (25/8/2025).
Bagi Cak Nur, pesantren adalah mitra penting pemerintah daerah. Kota Batu yang dikenal sebagai kota wisata tentu membutuhkan sumber daya manusia (SDM) yang tangguh, bukan hanya pintar, tetapi juga memiliki akhlak mulia.
“Inilah modal dasar yang ditanamkan pesantren. Santri dibekali ilmu, akhlak dan rasa cinta tanah air,” tambahnya.
Pemkot Batu pun menaruh perhatian serius terhadap perkembangan pesantren. Berbagai program disiapkan untuk mendukung para santri agar bisa terus melanjutkan pendidikan. Salah satunya Program 1.000 Sarjana. Di dalamnya, santri hafidz Alquran mendapat prioritas penerima beasiswa.

PENOPANG MORAL: Wali Kota Batu, Nurochman saat menghadiri Haflah salah satu Ponpes di Kota Batu, ia menyampaikan Ponpes sebagai penopang moral pembangunan Kota Batu. (Foto: Ananto Wibowo/Malang Post)
“Kami ingin santri punya akses luas menuntut ilmu, bahkan hingga ke Mesir atau negara Timur Tengah lain,” sebutnya.
Lebih jauh, ia mendorong agar lulusan pesantren tidak berhenti di lingkup internal. Mereka diharapkan aktif turun ke masyarakat, ikut menggerakkan kegiatan sosial, serta menebarkan nilai-nilai kebaikan.
“Peran santri di masyarakat sangat kami harapkan. Mereka bisa menjadi motor penggerak, penguat akhlak, sekaligus inspirasi di lingkungannya,” sebutnya.
Bagi masyarakat Kota Batu, keberadaan pesantren sudah lama menjadi bagian penting dalam kehidupan sehari-hari. Selain mengajarkan ilmu agama, pesantren juga menanamkan disiplin, kemandirian, serta semangat kebersamaan.
Banyak tokoh masyarakat yang lahir dari dunia pesantren dan kini turut berkontribusi dalam pembangunan kota. Karena itu, Pemkot Batu menegaskan akan terus merangkul pesantren sebagai mitra strategis.
“Kami percaya, Kota Batu akan semakin kuat jika pembangunan infrastruktur dan ekonomi berjalan seiring dengan pembangunan mentalitas dan spiritualitas. Dan di sinilah peran pesantren sangat vital,” tutupnya. (Ananto Wibowo)