
MALANG POST – Kajoetangan Heritage gagal meraih Finansial Inklusi Award dari Otoritas Jasa Keuangan OJK di Hari Indonesia Menabung (HIM). Kajoetangan Heritage kalah dari Kota Bandung. Sedang yang dari Kabupaten Pasuruan kalah dari Maros, Sulawesi Selatan.
Meski begitu OJK Malang masih bisa bangga. Karena masih ada yang meraih inklusi award. Yaitu, pada kategori Satuan Pendidikan Implementasi KEJAR (Satu Rekening Satu Pelajar) terbaik Subkategori Berbasis Agama.
“Yang meraih penghargaan itu adalah MTsN 3 Malang Provinsi Jawa Timur dengan mitra kerjasama PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk,” ujar Farid Faletehan, Kepala OJK Malang, Senin (25/8/2025).
Sementara, Bank Mandiri menegaskan posisinya sebagai agen pembangunan nasional dengan meraih empat penghargaan dari OJK. pada peringatan HIM 2025 di Gedung Dhanapala, Jakarta. Capaian ini menjadi bukti sinergi antara regulator, lembaga jasa keuangan, serta masyarakat dalam mempercepat literasi dan inklusi keuangan di Tanah Air.
Empat penghargaan yang diboyong Bank Mandiri meliputi Kategori Bank Implementasi KEJAR Terbaik dalam rangka Hari Indonesia Menabung, Kategori Satuan Pendidikan Sekolah Luar Biasa Implementasi KEJAR Terbaik, Salah satu PUJK dengan Program Literasi Keuangan Teraktif, dan Salah satu PUJK dengan Pembentukan OJK Peduli Termasif.
Penghargaan diterima Wakil Direktur Utama Bank Mandiri Henry Panjaitan. Prestasi itu mencerminkan komitmen perseroan dalam menghadirkan solusi finansial menyeluruh bagi berbagai lapisan masyarakat.

Melalui program Mandiri Tabungan Simpel (Simpanan Pelajar), Bank Mandiri mendorong lahirnya generasi yang cerdas finansial sejak dini. Hingga Juni 2025, jumlah rekening Simpel mencapai lebih dari 2,8 juta rekening, tumbuh 15,27% secara tahunan (year on year/yoy).
Lebih lanjut, SVP Retail Deposit Product Solution Bank Mandiri, Rudi Nugraha, turut menyampaikan apresiasi tinggi atas penghargaan itu. “Kami percaya inklusi dan literasi keuangan adalah fondasi penting bagi pembangunan ekonomi. Karena itu, Bank Mandiri terus memperluas jangkauan melalui infrastruktur digital, edukasi, serta kerja sama lintas sektor. Dengan komitmen, sinergi, dan akselerasi berkelanjutan, kami berupaya menghadirkan nilai tambah bagi masyarakat sekaligus memperkuat pertumbuhan ekonomi nasional,” ujar Rudi seperti dilansir dari Disway.Id.
Lebih lanjut, Rudi menegaskan bahwa Bank Mandiri tidak hanya fokus pada produk tabungan pelajar, melainkan juga mengembangkan berbagai solusi finansial yang relevan dengan kebutuhan masyarakat modern.
Transformasi digital ditempatkan sebagai motor utama untuk memperluas akses, khususnya bagi generasi muda yang semakin akrab dengan layanan keuangan berbasis teknologi.
Bank Mandiri juga berperan aktif dalam program literasi yang menjangkau sekolah, komunitas, hingga pelosok daerah. Melalui pendekatan adaptif dan edukatif, perusahaan berusaha menanamkan budaya menabung dan perencanaan keuangan sejak dini.
Langkah ini diharapkan mampu membentuk karakter finansial yang tangguh serta mendukung pembangunan ekonomi.
“Penghargaan dari OJK menjadi pengingat bahwa misi inklusi keuangan bukan sekadar target jangka pendek, tetapi perjalanan panjang yang membutuhkan konsistensi. Kami berkomitmen menghadirkan solusi finansial yang semakin inovatif, terjangkau, dan menyeluruh, agar seluruh lapisan masyarakat dapat merasakan manfaatnya,” tutur Rudi. (*/Eka Nurcahyo)