
MALANG POST – Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) melalui program KKN-PMM telah mengadakan program budidaya bebek di Karangantu, Kota Serang, Provinsi Banten. Inisiatif ini dilaksanakan sebagai upaya meningkatkan keterampilan teknis warga dalam beternak bebek serta menciptakan peluang usaha baru yang berpotensi mendongkrak perekonomian setempat.
Kegiatan ini juga menjadi wadah bagi mahasiswa untuk menerapkan ilmu yang telah dipelajari di bangku kuliah dalam konteks pengabdian kepada masyarakat. Karangantu dipilih sebagai lokasi program karena memiliki sejumlah potensi yang menjanjikan.
Lahan kosong yang dapat dimanfaatkan, ketersediaan pakan alami yang relatif mudah didapat, serta kedekatan wilayah dengan pasar Kota Serang yang dapat menjadi saluran pemasaran. Namun, sebelum program ini, pengelolaan usaha ternak di wilayah tersebut masih bersifat sederhana dan kurang terarah, sehingga diperlukan pendampingan untuk meningkatkan efisiensi produksi dan kualitas produk ternak.
Melalui program ini, Tim 2 KKN-PMM UMM, yang terdiri atas Akmal Firdaus As’ Shidig, Ramdani Pasaribu, Silvia Devi Wulandari, Nur Rifga Fanolong, dan Dwi Maharani Fitria Susanti, dengan bimbingan Ir. Ary Bakhtiar SP., M.Si., IPM., ASEAN Eng, berhasil melaksanakan rangkaian kegiatan pengabdian yang direncanakan. Pembimbing berperan sebagai fasilitator teknis, penilai kemajuan, serta pendamping bagi warga setempat untuk memastikan pelaksanaan program berjalan sesuai rencana.
Hasil program menunjukkan adanya perbaikan signifikan dalam pengelolaan budidaya bebek secara lebih terarah. Secara konkret, warga mulai melakukan pemilihan bibit unggul yang tepat untuk kualitas produksi, penerapan pemberian pakan yang seimbang dan bergizi, serta langkah-langkah pencegahan penyakit yang lebih proaktif. Selain itu, program ini juga menekankan aspek pemasaran, dengan menyiapkan strategi pemasaran produk seperti telur dan daging bebek yang lebih terarah ke pasar lokal maupun potensi pasar ventura yang lebih luas.

Menurut Silvia Devi Wulandari, pelaksanaan program dimulai dengan tahap sosialisasi dan pelatihan teknis yang menyeluruh. Pelatihan mencakup pemilihan bibit unggul berdasarkan karakteristik produksi, penyusunan ransum pakan bergizi sesuai kebutuhan bebek pada berbagai fase umur, serta mekanisme pengecekan kesehatan hewan secara berkala.
“Warga juga menerima bibit bebek gratis sebagai bagian dari stimulus awal, serta pendampingan rutin dari tim kami untuk memastikan hasil ternak tetap optimal,” ujarnya.
Ia menegaskan bahwa pendekatan ini tidak hanya meningkatkan produksi, tetapi juga membiasakan warga dengan praktik beternak yang beretika dan berkelanjutan. Salah satu warga yang turut merasakan manfaat program adalah Pak Ibrahim Suhartono dari RT 04.
Ia melaporkan bahwa setelah mengikuti program pelatihan dan mendapatkan bibit bebek, ia berhasil memelihara puluhan bebek hingga siap panen. Hasil panen ini berpotensi meningkatkan penghasilan keluarganya secara signifikan, sekaligus memberi contoh nyata bagaimana transfer ilmu dari mahasiswa kepada masyarakat dapat berbuah peningkatan kesejahteraan.
Ketua tim KKN-PMM UMM menegaskan bahwa harapan utama dari pelaksanaan program ini adalah menciptakan langkah awal kemandirian ekonomi bagi Karangantu, bahkan ketika masa KKN telah usai. Ia menyatakan bahwa program ini membuktikan bahwa kerja sama antara mahasiswa dan masyarakat dapat mengembangkan potensi lokal secara lebih profesional, membangun kapasitas warga pesisir, serta membawa perubahan nyata bagi kesejahteraan warga Karangantu.
Keberlanjutan program direncanakan melalui rencana tindak lanjut yang melibatkan kolaborasi lintas sektor, termasuk dukungan dari dinas terkait, komunitas lokal, dan mitra usaha setempat. (M Abd. Rachman Rozzi-Januar Triwahyudi)