
MALANG POST – Pendidikan bukan cuma urusan angka rapor atau tumpukan nilai ujian. Lebih dari itu, sekolah juga ditantang mencetak generasi berkarakter, punya soft skill, sekaligus siap menghadapi tantangan zaman.
Semangat itulah yang ditunjukkan Ma’had Al Izzah lewat Festival Remaja Sholihah (Fresh) 2025. Ajang tahunan ini bukan sekadar panggung lomba, tapi wadah besar bagi para santriwati untuk menunjukkan kreativitas sekaligus memanaskan perayaan 20 tahun pengabdian Al Izzah.
“Fresh ke 19 tahun ini jadi spesial. Karena selain lomba rutin antarangkatan, juga jadi pembuka menuju dua dekade Al Izzah,” kata Ketua Panitia Fresh 2025, Ali Chamani Al Anshori, usai pembukaan kemarin.
Total ada 1.080 santriwati yang ikut ambil bagian. Mereka tampil dalam berbagai lomba, mulai dari teaterikal puisi, melukis, menari, paduan suara, broadcasting dan lainnya. Semua kegiatan digelar dengan satu tujuan, mengasah kreativitas sekaligus melatih keberanian tampil di depan publik.
“Kami ingin santriwati bisa mengekspresikan diri lewat karya. Potensi mereka luar biasa. Tinggal diberi wadah yang tepat,” lanjut Ali.
Festival ini sendiri sudah digelar sejak Al Izzah berdiri pada 2006 silam. Namun, Fresh 2025 terasa lebih meriah karena dirancang sebagai pintu gerbang menuju rangkaian perayaan 20 tahun pengabdian Al Izzah.

UNJUK KEBOLEHAN: Para santriwati saat menunjukkan bakat mereka dalam membawa sebuah tarian di event Fresh 2025. (Foto: Ananto Wibowo/Malang Post)
Bukan hanya di Kota Batu, agenda menuju 20 tahun Al Izzah juga bakal merambah lintas negara. Mulai dari bakti sosial untuk TKI di Malaysia, kunjungan ke camp pengungsi Palestina di Jordania, hingga program kegiatan di Mesir dan Turki.
“Untuk alumni yang jadi dokter, nanti akan ada program khitan massal dan medical checkup gratis untuk masyarakat,” jelas Ali.
Puncaknya, Al Izzah bakal meresmikan Masjid, Al Izzah Convention Center dan menghadirkan ulama besar. Panitia bahkan tengah berusaha mendatangkan Rektor Universitas Islam Madinah dari Saudi Arabia.
Pengasuh Ma’had Al Izzah, KH Ali Imron menegaskan, Fresh 2025 sepenuhnya digerakkan oleh santriwati. Para pengasuh hanya memberi dorongan dan arahan.
“Anak-anak tidak pernah capek menunjukkan kreativitas. Semua kegiatan lahir dari ide dan energi mereka sendiri,” ungkapnya.
Menurutnya, pendidikan yang dijalankan di Al Izzah memang diarahkan untuk mencerdaskan intelektual, spiritual, sekaligus memberi bekal kemandirian hidup.
Kepala Dinas Pendidikan Kota Batu, M Chori tak ragu mengacungkan jempol. Menurutnya, kegiatan ini sangat inovatif dan kreatif, bagaimana Al Izzah memberikan ruang bagi para santriwatinya untuk berekspresi.
“Ini bukti pendidikan bukan hanya soal kecerdasan intelektual. Tapi juga membentuk karakter dan soft skill. Dan itu yang sangat dibutuhkan untuk pembangunan ke depan,” tegasnya.
Menuju 20 tahun Ma’had Al Izzah, menurut Chori hal itu bukanlah waktu yang singkat. Dimana Al Izzah telah memberikan warna tersendiri bagi dunia pendidikan yang ada di Kota Batu.
“Kontribusinya nyata. Melahirkan generasi hebat, sekaligus membawa prestasi yang membanggakan bagi Kota Batu di level regional, nasional, bahkan internasional,” tutupnya. (Ananto Wibowo)