
MALANG POST- Tim pengabdian dari Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) menggelar kegiatan penyuluhan bagi para petani Kelompok Tani Hutan (KTH) Pujon Hill. Bertujuan memperkenalkan manfaat tanaman hutan bagi kesehatan serta potensi pemanfaatannya sebagai produk ramuan herbal yang bernilai ekonomi, dengan sasaran peserta berusia 40–60 tahun.
Gaya penyuluhan yang dilakukan tidak sekadar berisi teori, tetapi juga latihan praktis. Ini menjadikan peserta antusias mengikuti. Dalam sesi tersebut, tim UMM memperkenalkan tanaman hutan yang mudah ditemui di sekitar desa, antara lain daun salam, kunyit putih, jahe, kayu manis, bawang putih dan pinang muda.
Tanaman-tanaman ini dipilih karena kandungan nutrisinya yang beragam dan kemampuannya diolah menjadi minuman herbal probiotik. Minuman tersebut diklaim dapat meningkatkan metabolisme tubuh, mengurangi pegal linu, menurunkan kolesterol, serta berpotensi membantu pencegahan diabetes dan tekanan darah tinggi.
Selama penyuluhan, para petani tidak hanya menerima materi. Mereka juga diajak langsung mencicipi dan mempraktikkan cara meramu bahan herbal menjadi ramuan yang siap diseduh atau diminum.
“Bahan-bahannya mudah ditemukan di sekitar hutan, dan pemanfaatannya bisa membawa manfaat bagi kesehatan keluarga maupun lingkungan sekitar. Selain itu, potensi ini bisa dikembangkan sebagai produk herbal bernilai ekonomi bagi komunitas,” jelas Ir. Sukardi, MP, pemateri dari program studi Teknologi Pangan UMM.
Ketua Tim Pengabdian, Dr. Ir. Nugroho Tri Waskitho, M.P., menegaskan bahwa kegiatan ini adalah wujud kepedulian kampus terhadap peningkatan kualitas hidup masyarakat desa hutan.
“Kami ingin menunjukkan bahwa hutan tidak hanya memiliki fungsi ekologis, tetapi juga menyimpan potensi sumber daya bagi kesehatan manusia. Dengan pemanfaatan yang tepat, masyarakat bisa lebih sehat sambil berdaya secara ekonomi,” ujarnya.
Sambutan hangat dari anggota KTH menunjukkan antusiasme tinggi terhadap program ini. Para peserta aktif berdiskusi, mencatat resep ramuan, dan bahkan mencoba meramu ramuan secara langsung.
Kegiatan pengabdian ini diharapkan dapat mendorong komunitas sekitar hutan untuk lebih bijak memanfaatkan potensi alam demi kesehatan dan kesejahteraan bersama.
Pelaksanaan program ini menjadi bagian dari program pengabdian kepada masyarakat yang didanai oleh Kemendikbudristek (Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi). Keberhasilan kegiatan ini diharapkan menjadi contoh kolaborasi antara institusi pendidikan tinggi, kelompok petani hutan, dan pemerintah daerah dalam meningkatkan kesejahteraan warga desa melalui pemanfaatan sumber daya alam secara berkelanjutan.
Khazanah manfaat yang didapat dari kegiatan ini antara lain: Peningkatan pengetahuan tentang tanaman hutan yang mudah didapat dan relevan untuk dijadikan ramuan herbal. Keterampilan praktis meramu ramuan herbal yang aman dan efektif untuk dikonsumsi keluarga. Peluang ekonomi bagi anggota KTH melalui pengembangan produk herbal bernilai jual. Peningkatan kesadaran akan pentingnya konservasi hutan sebagai sumber daya kesehatan dan kesejahteraan.
Harapannya tentu melalui kegiatan ini juga menjadi wadah evaluasi untuk perbaikan program kedepannya. Termasuk kestabilan pasokan bahan baku, standarisasi ramuan, serta jaminan keamanan dan khasiat bagi konsumen.
Selain itu, kolaborasi antara UMM, KTH Pujon Hill dan aparatur setempat terus berlanjut dalam rangka peningkatan kesejahteraan melalui pemanfaatan sumber daya alam hutan secara berkelanjutan.(M Abd Rachman Rozzi-Januar Triwahyudi)