
MALANG POST – Perhatian terhadap warga lanjut usia (lansia) dan kelompok rentan kembali menjadi sorotan bagi Pemkot Batu. Ini diketahui usai Wakil Wali Kota Batu, Heli Suyanto menerima audiensi dari Kepala Desa Bulukerto, Suhermawan, di Balai Kota Among Tani.
Dalam pertemuan itu, Suhermawan menyampaikan laporan mengenai kondisi salah seorang warganya yang kini tengah dirawat di RS Hasta Brata Batu. Warga tersebut merupakan lansia dari keluarga prasejahtera yang membutuhkan penanganan kesehatan sekaligus dukungan sosial.
“Kami di desa terus berupaya mendampingi warga rentan. Namun, dukungan pemerintah kota sangat penting agar kami lebih leluasa bertindak. Dengan adanya satgas, koordinasi bisa lebih cepat,” tuturnya, Kamis (21/8/2025).
Mendengar laporan itu, Wawali Heli langsung menegaskan bahwa Pemkot Batu tidak akan tinggal diam. “Kami hadir untuk memastikan pemenuhan hak-hak dasar masyarakat, terutama kelompok rentan seperti lansia. Saya apresiasi langkah cepat pemerintah desa yang segera melaporkan kondisi ini,” ujar Heli, Rabu (20/8/2025).
Heli menjelaskan, Pemkot Batu akan mendorong pembentukan satuan tugas (satgas) desa siaga lansia. Satgas ini melibatkan perangkat desa, puskesmas, hingga lembaga sosial agar koordinasi penanganan warga rentan berjalan lebih efektif.

AUDIENSI: Wakil Wali Kota Batu, Heli Suyanto saat menerima audiensi dari Kades Bulukerto, membahas layanan kesehatan untuk lansia. (Foto: Ananto Wibowo/Malang Post)
“Jangan sampai ada warga yang luput dari perhatian. Dengan satgas, pemetaan masalah kesehatan dan sosial bisa langsung direspons,” katanya.
Selain layanan kesehatan, Pemkot Batu juga membuka peluang untuk memberikan dukungan bantuan sosial yang relevan. Misalnya, Bantuan Langsung Tunai (BLT) melalui kecamatan, hingga opsi perawatan jangka panjang di lembaga sosial seperti panti jompo.
“Kalau memang dibutuhkan, kita akan fasilitasi. Tapi tetap dengan prinsip kemanusiaan. Keluarga harus tetap dilibatkan,” imbuh Heli.
Langkah ini, lanjutnya, sekaligus menjadi bagian dari upaya memperkuat pelayanan kesehatan berbasis masyarakat. Pemkot Batu ingin memastikan tidak hanya aspek kuratif (pengobatan), tetapi juga preventif (pencegahan) dan promotif (peningkatan kualitas hidup).
“Target kami jelas. Tidak boleh ada lansia di Kota Batu yang tidak mendapatkan layanan kesehatan maupun perhatian sosial. Semua harus mendapat perlakuan yang sama,” tutur Heli.
Dengan komitmen tersebut, Pemkot Batu menegaskan bahwa perlindungan terhadap kelompok rentan bukan hanya jargon, melainkan aksi nyata yang dijalankan melalui kolaborasi lintas sektor. (Ananto Wibowo)