
Ketua Koperasi Merah Putih Kelurahan Karangbesuki, Susy Kurnia, memaparkan program digitalisasi di koperasi yang dia pimpin ke Menteri Komdigi, Meutya Hafidz. (Foto: Eka Nurcahyo/Malang Post)
MALANG POST – Menteri Komunikasi dan Digital (Menkomdigi) RI, Meutya Viada Hafidz, mengunjungi kegiatan Pelatihan Literasi Digital bagi Koperasi Merah Putih (KMP) di Kelurahan Karangbesuki, Kecamatan Sukun, Kota Malang, Kamis (21/8/2025). Pelatihan ini diikuti seluruh KMP di wilayah Sukun dan sebagian KMP dari Kecamatan lain di Kota Malang.
Sebelum Menkomdigi Meutya tiba, ada kegiatan seremonial. Kepala Badan Pengembangan SDM Komdigi, Bonifasius Pudjianto, pun membuka kegiatan itu. “Pelatihan ini penting, agar lewat pemberdayaan digital ini koperasi desa atau kelurahan merah putih cepat berkembang dan maju,” ujarnya.
Menurutnya, di era saat ini koperasi tidak bisa terpisahkan dengan sarana dan prasarana yang serba digital seperti komputer, gadget (smartphone) dan lainnya. “Dulu toko-toko offline, tetapi kini berubah online, e-commerce, dan sekarang evolusi ketiga jadi social-commerce. Bahkan ada live-commerce. Order pun person to person,” katanya.
Bonifasius juga berpesan agar keamanan digital, data pribadi, dijaga. Karena yang bertransaksi setiap personal dan ada unsur finansislnya. Tetapi dari Komdigi terus berupaya untuk memperkuat infrastruktur, bahkan pemanfaatan keuangan digital.
“Koperasi ini kami harapkan terus memanfaatkan teknologi digital. Terutama untuk mengelola keuangan koperasi. Rumit kalau terus dikelola dengan ditulis. Mulailah dengan sistem digitalisasi. Tujuannya agar lebih transparan, efisien, akuntabel, sehingga bisa memberikan manfaat lebih nyata,” jelasnya.
Sesaat setelah acara dibuka, Menteri Meutya Hafidz tiba di Kantor Koperasi Kelurahan Merah Putih Karangbesuki. Dia langsung mengunjungi outlet toko UMKM koperasi itu. Menteri Meutya juga berdialog dengan pedagang dan paracpengurus koperasi itu terkait digitalisasi.
Baik pedagang maupun pengurus mengaku telah memanfaatkan digitalisasi untuk koperasi dan usahanya. Meutya tidak kaget jika mereka telah memanfaatkan digital. Karena, anggota koperasi itu banyak yang dari UMKM dan telah mendapat pelatihan tentang digital dari Komdigi.

Para nara sumber dan Camat Sukun pose bareng dengan Menteri Meutya Hafidz dan Kepala Badan SDM Komdigi, Bonifasius Pudjianto. (Foto: Eka Nurcahyo/Malang Post)
Setelah itu, Menteri pun menemui para ketua dan pengurus Koperasi Kelurahan Merah Putih di Kota Malang. Saat itu ada 15 KMP. Menteri Meutya memberikan apresiasi kepada Ketua KMP Kelurahan Karangbesuki, Susy Kurnia dan Camat Sukun, Dian Kuntari.
Menteri Meutya juga mengungkapkan bahwa kunjungan dia ke Kelurahan Karangbesuki membawa dua agenda untuk memastikan suksesnya KMP. Dua agenda itu, kata Meutya adalah, infrastruktur digital yang memadai dan pelatihan digitalisasi.
“Alhamdulillah, sinyal di wilayah ini sudah cukup baik, menjadi pondasi penting untuk transformasi digital,” ujarnya
Pelatihan digitalisasi, atau upskilling, lanjut dua, dirancang untuk membuat layanan koperasi lebih efisien, transparan, dan mampu menjangkau pasar yang lebih luas. Pihaknya ngin memastikan KMP bisa berbasis digital, sehingga lebih kompetitif.
KMP di Karangbesuki menjadi bagian dari 15 koperasi di Kota Malang yang dipilih sebagai proyek percontohan pelatihan digitalisasi. Kurikulum pelatihan disusun berdasarkan kebutuhan pengurus koperasi, mencakup pembukuan digital, keamanan siber, dan strategi pemasaran online.
Lalu, untuk mendukung operasional, Komdigi memberikan bantuan laptop kepada 15 koperasi ini. “Kami juga akan melibatkan relawan TIK dan perguruan tinggi untuk memastikan pelatihan berjalan efektif,” tambah Meutya.
Ditanya target jumlah KMP yang akan diberdayakan digitalisasinya, Menteri Meutya menyatakan sebanyak-banyaknya. “Selama infrastrukturnya bagus, tentu KMP itu harus mendapat pemberdayaan digital,” ujarnya.
KMP Kelurahan Karangbesuki sendiri kini terus berbenah menghadapi tantangan era digital. Melalui fasilitasi pelatihan dari Kementerian Kominfo Digital (Komdigi), koperasi ini mulai menerapkan sejumlah layanan berbasis digital, meski masih dalam tahap awal.
Ketua Koperasi Merah Putih Karangbesuki, Susy Kurnia, mengungkapkan bahwa digitalisasi menjadi kebutuhan mendesak agar koperasi lebih cepat dan efisien dalam pelayanan kepada anggota.
“Alhamdulillah, dari pelatihan yang difasilitasi kemarin meski secara daring, kita dapat banyak ilmu. Saat ini data anggota dan iuran sudah terdigitalisasi. Ke depan kami berharap lebih banyak layanan koperasi bisa masuk sistem digital, terutama pembukuan,” ujarnya.
Susy menilai, sistem pembukuan digital menjadi krusial karena pengurus koperasi memiliki latar belakang keilmuan yang beragam. Dengan adanya sistem yang lebih rapi dan aman, koperasi dapat menjaga data anggota sekaligus memudahkan pencatatan transaksi.
“Transaksi idealnya sudah digital. Kalau sekarang masih manual, setiap setoran dan belanja kita tulis lalu input. Itu butuh waktu. Jadi digitalisasi akan sangat membantu,” tambahnya.
Selain pembukuan, aspek keamanan server juga menjadi perhatian. Hal ini penting mengingat koperasi menyimpan banyak data anggota dan mengelola transaksi keuangan.
Meski masih terbatas, Susy mengaku antusiasme pengurus koperasi cukup tinggi. Terlebih, pelatihan yang mereka ikuti baru pertama kali dilaksanakan dan belum pernah ada bimbingan teknis (Bimtek) serupa dari Dinas Koperasi.
“Waktu info pelatihan disebar memang mendadak, tetapi pengurus tetap bersemangat mendaftar. Dari tujuh orang yang di-share, lima hadir meskipun di hari kerja,” katanya.
Tak hanya soal internal koperasi, digitalisasi juga diterapkan untuk mendukung pemasaran produk UMKM binaan. Koperasi Merah Putih kini menampung produk-produk anggota untuk dipasarkan, salah satunya melalui kanal digital Car Bus Market dan tautan Linktree.
“Koperasi kami memang fokus membina UMKM. Produk anggota kita wadahi, lalu bantu pemasarannya, termasuk lewat platform digital yang kita kelola,” kata Susy.
Dengan langkah ini, Koperasi Merah Putih berharap bisa menjadi motor penggerak ekonomi warga, sekaligus contoh transformasi digital bagi koperasi lain di Kota Malang. (Eka Nurcahyo)