
PROFESOR: Dari kiri ke kanan, Ir. Jenny Ernawati, MSP., Ph.D. (FT); Prof. Putu Mahardika Adi Saputra, S.E., M.Si., M.A., Ph.D. (FEB); Prof. Kiki Fibrianto, STP., M.Phil., Ph.D. (FTP) dan Prof. Dr. Ir. Budi Santoso, S.H., LL.M. (FH). (Foto: Istimewa)
MALANG POST – Universitas Brawijaya (UB) mengukuhkan delapan profesor baru dari berbagai disiplin ilmu. Yaitu, ekonomi internasional, lingkungan-perilaku urban, hukum ketenagakerjaan serta teknologi pangan. Prosesi pengukuhan berlangsung Kamis, 21 Agustus 2025, dengan penekanan pada pendekatan lintas disiplin dan penerapan model-model inovatif.
Hal ini menunjukkan komitmen UB terhadap pengembangan ilmu berbasis bukti yang relevan secara nasional maupun global. Empat dari delapan guru besar yang dikukuhkan, adalah 1) Prof. Putu Mahardika Adi Saputra, S.E., M.Si., M.A., Ph.D. (FEB), 2) Ir. Jenny Ernawati, MSP., Ph.D. (FT), 3) Prof. Dr. Ir. Budi Santoso, S.H., LL.M. (FH), 4) Prof. Kiki Fibrianto, STP., M.Phil., Ph.D. (FTP)
Prof. Putu Mahardika Adi Saputra (FEB) bidang Ekonomi Internasional. Fokus riset utama: SPATRA-DUAL untuk Analisis Perdagangan Global. Putu mengangkat SPATRA-DUAL untuk mengkaji konektivitas perdagangan internasional. Ia menegaskan bahwa perdagangan internasional kini dipengaruhi fragmentasi rantai nilai, perang dagang, sanksi, dan konflik geopolitik, sehingga interdependensi perdagangan tidak lagi mudah dipahami lewat model lama.
SPATRA-DUAL menggabungkan dua lapisan bobot spasial—intensitas keterkaitan Global Value Chain (GVC) dan bobot terkait tekanan tarif bilateral—untuk merepresentasikan dinamika perdagangan yang lebih realistis dan sensitif konteks geopolitik. Model ini juga membuka peluang pendekatan lintas disiplin antara ekonomi internasional, ekonomi spasial, dan kebijakan publik berbasis bukti.
Ir Jenny Ernawati, MSP., Ph.D. (FT) bidang: Rancang Kota dan Environment-Behavior Studies. Fokus riset utama: RATAP—Model Rancang Kota Ramah Pejalan Kaki. Prof. Jenny memaparkan RATAP, model rancang kota yang menekankan Environment-Behavior Studies dengan menjadikan manusia sebagai orientasi desain.
Model ini memadukan dimensi obyektif lingkungan fisik dengan dimensi subyektif (persepsi, preferensi, respons individu) untuk menciptakan pengalaman positif bagi pejalan kaki. Penelitian ini berangkat dari keprihatinan rendahnya aktivitas fisik di Indonesia dan dampaknya terhadap penyakit kronis. Atribut ruang fisik koridor jalan serta kualitas desain urban dinilai berpengaruh signifikan terhadap perilaku berjalan kaki, sehingga kota yang lebih ramah pejalan kaki, sehat, dan berkelanjutan dapat terwujud melalui perencanaan yang terintegrasi.
Prof. Dr. Budi Santoso, S.H., LL.M. (FH) bidang: Hukum Hubungan Kerja. Fokus riset utama: Model Flexicurity sebagai Kerangka Pengaturan Hubungan Kerja dalam Konteks Transformasi Digital. Prof. Budi menjelaskan flexicurity sebagai keseimbangan antara fleksibilitas pasar tenaga kerja dan perlindungan sosial yang adaptif.
Transformasi digital merombak sistem hubungan kerja global, namun regulasi ketenagakerjaan belum sepenuhnya mampu mengikuti dinamika tersebut. Flexicurity menekankan perlindungan bagi pekerja non-standar serta pelibatan platform digital, dengan fokus pada up-skilling dan re-skilling yang berkelanjutan.
Prof. Kiki Fibrianto, STP., M.Phil., Ph.D. (FTP) bidang: Teknologi Pertanian. Fokus riset utama: Kesejahteraan Jiwa melalui Pendekatan Alami Berbasis Daun Kopi. Prof. Kiki mengangkat isu kesejahteraan jiwa sebagai komponen penting produktivitas dan kualitas hidup. Ia memperkenalkan Face-DAKO (Facial-based Cognitive Model for Daun Kopi), model berbasis kecerdasan buatan yang menganalisis ekspresi wajah untuk menilai efek relaksasi teh daun kopi.
Model ini menggabungkan teknologi pangan, sensorik, psikologi, dan ilmu kesehatan untuk menilai potensi daun kopi sebagai agen relaksan dengan pengukuran real-time melalui analisis ekspresi wajah. Kebaruan ilmiah terletak pada integrasi AI ke dalam analisis kognisi pangan, yang diharapkan meningkatkan nilai tambah komoditas kopi nasional serta berkontribusi pada ketahanan kesehatan mental dan kualitas hidup masyarakat. (M Abd Rachman Rozzi-Januar Triwahyudi)