
KOLASE: Pablo Oliveira dan Fikri Arjidan, dua pemain Arema FC yang tidak masuk dalam daftar pemain di Super League musim 2025/2026. (Foto: Arema Official)
MALANG POST – Transfer window putaran pertama Super League 2025/2026, baru akan berakhir pada 30 Agustus 2025 mendatang. Sekalipun kompetisinya sudah digelar sejak 8 Agustus 2025 kemarin.
Arema FC menjadi salah satu tim yang memaksimalkan 35 pemain untuk didaftarkan. Terdiri dari 24 pemain lokal dan 11 pemain asing.
Merujuk data transfermarkt, Arema FC total memiliki 37 pemain. Artinya ada dua pemain milik Arema FC yang tidak didaftarkan ke PT I.League, operator kompetisi. Lantaran kuota 35 pemain sudah terpenuhi.
Keduanya adalah Fikri Arjidan, yang baru saja diresmikan pada 7 Agustus 2025 lalu. Serta Gildson Pablo de Oliveira Silva, pemain Brasil yang saat ini tengah dalam proses pemulihan cedera.
Praktis kedua pemain itu, tidak akan bisa diturunkan sepanjang musim ini. Kecuali saat transfer window putaran kedua nanti dibuka dan Arema FC bakal melakukan perubahan di sektor pemain.
Padahal Fikri Arjidan, sudah dikontrak untuk tiga musim. Meski ada klausul prestasi yang ada di dalamnya. Yang menjadikan masa kontraknya bisa terpenuhi atau tidak.
“Arjidan itu kita kontrak selama tiga musim. Tapi di kontraknya ada klausul prestasi yang harus dipenuhinya dalam dua musim pertama,” kata General Manager Arema FC, Yusrinal Fitriandi, saat memperkenalkan Fikri Arjidan sebagai rekrutan Arema FC.
Hanya saja, dengan adanya syarat minimal harus tampil dalam satu musim, hal itu tampaknya sulit bisa dipenuhi mantan pemain Persipal Palu ini, untuk mempertahankan tiga tahun masa kontraknya. Karena musim ini saja, namanya tidak didaftarkan.
Senasib juga dialami Pablo Oliveira. Meski nantinya pemain 30 tahun ini sudah sembuh dari cedera dan siap diturunkan. Tetapi tidak serta merta pemain yang bergabung dengan Arema FC sejak 13 Agustus 2024 ini, langsung bisa dimainkan.
Total pemain asing Arema FC yang sudah mengisi daftar, ada 11 pemain. Jumlah maksimal dalam satu tim.
Jika Pablo ingin masuk ke daftar pemain Arema FC, harus ada minimal satu pemain asing yang dipinjamkan ke klub lain.
Kondisi tersebut, menjadikan banyak Aremania mempertanyakan keputusan manajemen klub, yang memilih menumpuk pemain hingga 37 orang. Karena didaftarkan atau tidak. Dimainkan atau tidak. Gaji pemain tetap harus dibayarkan.
“Saya pikir kami tidak over budget atau boncos. Alhamdulillah, semua masih dalam budget kita,” kata Inal, sebutan akrab General Manager Arema.
Salah satu cara direksi klub agar Arema tidak boncos, kata Inal, adalah dengan melakukan subsidi silang.
“Setiap pos sudah pasti kami anggarkan. Tinggal skala prioritasnya apa.”
“Manajemen Arema sekarang memang lagi fokus di tim. Makanya pengeluaran lain-lain seperti acara launching gitu-gitu kita kesampingkan dulu.”
“Maksudnya kita fokus di tim dulu. Kebetulan keinginan kami itu disambut baik juga oleh pelatih,” jelas Inal melansir dari Wearemania.
Sedangkan pelatih Arema FC, Marcos Santos, punya alasan tersendiri kenapa skuadra Singo Edan sampai menumpuk pemain, hingga total 35 pemain yang didaftarkan.
“Kompetisi akan berlangsung cukup panjang. Pasti nantinya ada pemain yang terkena akumulasi kartu, atau mungkin cedera.”
“Jadi semua pemain harus siap setiap saat untuk turun. Karena keseimbangan di tim harus tetap dijaga dengan adanya banyak pemain dalam satu lini,” jelasnya. (*/Ra Indrata)