
MALANG POST – Niat bersih-bersih semak belukar, santri Daarut Tauhid, Foury Abdurrahman Naufal Bariq (27), Selasa (19/8) pagi, menemukan tulang belulang manusia. Warga ber-KTP Kasihan, Kabupaten Bantul, Yogyakarta langsung lapor ketua RT setempat.
Lokasi temuan ini berada di ujung Gang Jalan Puntodewo VI, Kelurahan Polehan, Kecamatan Blimbing, Kota Malang. Jaraknya hanya belasan meter dari tanah wakaf Daarut Tauhid yang sedang dibangun para santri.
“Saya oranh Jogja, bukan orang sini. Ini kantor yayasan. Tanah wakaf. Dulunya tanah brongkalan, ini barisan bisa kita kelola, ” cerita Bariq yang ditemani rekannya sesama santri.
Di lokasi, adapula anggota Koramil dan Polsek Blimbing serta Polresta Malang Kota. Datang pula ketua RT10, Muslim. Tengkorak atau tulang belulang manusia, ditemukan Bariq, sekitar pukul 06.00 WIB.
“Jam 6 pagi mau bersih-bersih. Kan ini tanah kosong (bawah bangunan kantor). Niatnya mau tanam singkong. Kayak ada sampah celana. Kelihatan tulang-tulangnya. Ada tulang pinggulnya. Saya Lapor pak RT. Lapor babinsa, ” sebut Bariq.

Foto mediang Misnan saat masih hidup. (Foto: Istimewa)
Dilihat lebih seksama, temuan itu sudah jadi tulang belulang. Rata tinggal kulit bawah kaki. Tertutup semak belukar. Jenazah memakai celana jeans panjang dan kaos cokelat. Diduga orang hilang beberapa bulan lalu.
Terpisah diwawancarai, Ketua RT10/RW03, Muslim menyebutkan jika jenazah yang ditemukan, dimungkinkan adalah kakek yang pernah dikabarkan hilang bernama Misnan, berusia 65 tahunan.
Misnan warga Jalan Kresno, Polehan, Blimbing, Kota Malang. “Masih kemungkinan Mas. Jaraknya sekitar 1-2 Kilometer. Orangnya hilang sejak April. Biasanya keliling ke sungai dan kebun, ” papar Muslim.
Hingga pukul 11.39 WIB, masih banyak warga berada di lokasi temuan. Tengkorak masih belum dievakuasi. Bariq dan rekannya sempat heran, jenazah manusia tulang belulang itu tidak ditemukan warga lainnya.
“Di sini kan tempatnya anak-anak kecil bermain layangan. Tapi tidak tahu ada tulang. Itu di sana layangan ada yang nyangkut, ” cerita Bariq yang tinggal di Malang baru 5 bulanan. (Santoso FN)