
LIBATKAN MAHASISWA: Program Kabar Penting disampaikan saat rapat koordinasi bersama OPD, sekaligus kampus di ruang sidang Balai Kota Malang, Selasa (12/08/2025). (Foto: Iwan Irawan/Malang Post)
MALANG POST – Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Malang, Husnul Mu’arif menjelaskan, Pemkot Malang dalam menekan stunting, menggandeng perguruan tinggi se Kota Malang. Dalam Program Kampus Bergerak Peduli Stunting (Kabar Penting)
Melalui Tri Dharmanya, untuk membantu mengedukasi masyarakat. Agar berpola hidup sehat dengan pemenuhan gizi yang memadai.
Karena ada indikasi naiknya angka stunting. Pada 2023, masih 17 persen. Kemudian naik menjadi 22,4 persen di 2024.
“Kita mendapatkan kepastian dan kesanggupan dari 27 perguruan tinggi, siap terjun mengedukasi masyarakat di Agustus 2025 ini. Total perguruan tinggi di Kota Malang ada 67 kampus.”
“Nantinya satu kampus bisa melayani dua atau tiga kelurahan. Mereka berasal dari Prodi Kebidanan, Keperawatan, Dokter, Kesehatan Masyarakat serta Gizi,” jelas Kadinkes, Husnul Mu’arif, saat ditemui di Balaikota, Selasa (12/08/2025).

Kadinkes Kota Malang, dr. Husnul Mu’arif. (foto : Iwan Irawan/Malang Post)
Mahasiswa-mahasiswa nanti, tambah Husnul, akan disebar pada 57 kelurahan. Memberikan pelayanan sekaligus mengedukasi pencegahan stunting lebih dini. Termasuk pendampingan dan pembinaan, agar angka stunting bisa ditekan. Setidaknya mendekati angka nasional, yakni di angka 14 persen.
Husnul memaparkan, penanganan stunting lebih prioritas kepada balita maupun ibu hamil. Yang diketahui memiliki gangguan pertumbuhan atau perkembangannya kurang baik. Progres pelaksanaan di-follow up dua bulan sekali dengan report laporannya. Baik itu mengenai hasil pelaksanaan dan rencana pelaksanaannya.
“Dengan pengabdian masyarakat yang menjadi keutamaan di perguruan tinggi melalui Tri Dharmanya, kita menghadirkan mahasiswa yang sudah miliki wawasan tentang stunting.”
“Mereka bisa membantu meringankan tugas pemerintah dan memberikan manfaat di masyarakat. Karena masalahan stunting di Kota Malang, menjadi PR kita bersama,” paparnya.
Mengenai angka stunting di Kota Malang, lanjut Husnul, kasus tertinggi di Mergosono Kecamatan Kedungkandang. Terendah ada di Kelurahan Rampal Celaket, Kecamatan Klojen. (Iwan Irawan/Ra Indrata)