
GELANDANG: Ian Lucas Puleio dan Valdeci, harus berjuang ekstra keras di lini tengah Arema FC. (Foto: Arema Official)
MALANG POST – Arema FC akhirnya benar-benar bisa merasakan kembali ke kandang, dengan perasaan bangga karena bisa menghadirkan kemenangan perdana.
Setelah hampir tiga musim harus menjadi tim musafir, Senin (11/8/2025) sore, skuadra Singo Edan bisa kembali merasakan atmosfir laga di Stadion Kanjuruhan, Kepanjen, Kabupaten Malang.
Bahkan laga di Super League musim 2025/2026 ini, ditandai dengan kemenangan telak 4-1 (1-0), setelah mengalahkan PSBS Biak, langsung di hadapan 2.336 Aremania.
“Kita akhirnya bisa kembali ke sini (Stadion Kanjuruhan) untuk pertama kalinya, setelah kejadian (Tragedi Kanjuruhan), dengan kemenangan 4-1.”
“Kemenangan ini kami berikan untuk Aremania. Karena Aremania selalu support Arema. Liga ini (Super League, Red.) adalah liga panjang. Kita akan selalu berikan yang terbaik untuk Aremania,” kata Marcos Santos, dalam post match press conference, di Stadion Kanjuruhan.
Kemenangan itu pun, sebut pelatih 46 tahun ini, tidak dihasilkan dengan mudah. Dendi Santoso dan kawan-kawan harus berjuang ekstra keras untuk menghadapi perlawanan PSBS Biak.
Beruntung Marcos Santos memiliki pemain-pemain yang sagat berkompeten. Untuk melakukan apa yang harus mereka lakukan dengan sangat baik.
Di sisi yang lain, pelatih asal Brasil ini juga melihat Arema FC memperlihatkan kualitasnya sebagai sebuah tim yang sangat fokus. Apalagi di laga yang berlangsung Senin sore itu, adalah pertandingan pertama di Super League.
“Setiap pertandingan perdana, jelas sangat tidak mudah. Tetapi pemain sudah menunjukkan perbedaan yang sagat signifikan.”
“Mereka sudah tampil sangat berbeda dibandingkan saat turun di Piala Presiden. Atau pun ketika uji coba lawan Persija,” tandas pelatih berlisensi Pro Conmebol ini.
Tidak itu saja, Marcos Santos juga mengaku berterima kasih kepada seluruh pemain. Terutama sekali pada kapten tim Dendi Santoso.
Pasalnya, pemain yang mendapat julukan one man one club ini, tidak saja bersedia bermain tidak di posisi aslinya. Tapi justru Dendi bisa membuktikan kualitasnya sebagai pemain senior yang sangat berpengalaman.
“Ketika saya membawanya ke tengah-tengah, saya berbicara dengan dia. Saya tanya, apakah dia merasa nyaman (bermain di tengah). Apalagi dia (bekerja) sangat baik dengan Valdeci, Paulinho, Ian Puleio dan Dalberto,” tandasnya.
Apalagi dengan bermain di tengah, tambahnya, Dendi bisa menahan bola, menemukan peluang yang pas, mengawasi permainan dan ada segala-galanya agar dia bisa menjalankan fungsinya, yang tidak membutuhkan secara fisik. Tetapi secara intelektual.
“Tentu saja karena dia sudah dewasa. Dia bukan lagi seorang pemain yang kuat, berkembang dan berkembang dengan cepat. Namun, dia sangat bijak dan memiliki kualitas,” puji Marcos.
Karena itulah, selepas pertandingan ini, Marcos meminta semua pemainnya untuk menikmati kemenangan terlebih dahulu.
Baru setelah itu, mereka mulai kembali belajar dan mempersiapkan diri menghadapi pertandingan selanjutnya.
Laga kedua Arema FC di Super League musim 2025/2026, bakal berlangsung pada Sabtu (16/8/2025) mendatang, dengan dijamu PSIM Yogyakarta, di Stadion Maguwoharjo, Sleman.
Sementara itu, Adi Satryo, yang memulai debutnya bersama Arema FC saat menjamu PSBS Biak, mengaku sedikit ragu-ragu saat turun. Terutama di babak pertama.
Apalagi di pertandingan perdananya itu, mantan kiper PSS Sleman ini harus bermain dengan pemain-pemain baru. Yang tentunya membutuhkan waktu untuk saling adaptasi.
“Tetapi mereka bantu saya agar terlepas dari beban dan kasih ketenangan saya pribadi.”
“Mungkin itu juga alasan saya bisa tepat posisi atau bisa mengamankan gawang. Semua itu karena support dari teman-teman juga,” tegasnya. (Ra Indrata)