
STRIKER: Dalberto Luan Belo saat merayakan gol yang dicetaknya ke gawang PSBS Biak. Tiga dari empat gol kemenangan itu, dibuat pemain asal Brasil. (Foto: Arema Official)
MALANG POST – Dalberto Luan Belo, benar-benar memberikan kado indah di hari ulang tahun ke-38 Arema. Hat-tricknya ke gawang PSBS Biak, menggenapi kemenangan 4-1 (1-0) skuadra Singo Edan.
Padahal laga di Stadion Kanjuruhan, Kepanjen, Kabupaten Malang, pada Senin (11/8/2025), adalah pertandingan perdana di Super League musim 2025/2026.
Biasanya tidak mudah bagi Arema FC, setiap memulai laga perdana. Apalagi bertindak sebagai tuan rumah, setelah nyaris tiga musim harus menjadi tim musafir.
Tiga gol yang dicetak Dalberto, juga tak lepas dari cerdiknya pelatih Arema FC, Marcos Santos, untuk menjadikannya sebagai ‘fake striker’.
Menjadi target untuk dimatikan karena posisinya sebagai striker, tetapi sebenarnya Marcos Santos menugaskan dua sayapnya, Paulo ‘Paulinho’ Roberto Moccelin dan Ian Lucas Puleio Araya, yang lebih banyak bergerak untuk mencari bola.
Karena konsentrasi pemain PSBS Biak selalu menutup ruang gerak Dalberto, menjadikan Paulinho dan Ian Puleio leluasa menusuk dari sektor sayap.
Hasilnya, keempat gol yang dicetak Dalberto (menit 17, 70 dan 80), serta satu gol lewat kaki Valdeci Moreira da Silva di menit ke-62, berasal dari penetrasi para pemain sayap.
Paulinho memberikan dua assist yang mampu diselesaikan Dalberto dan Valdeci. Satu gol karena kesalahan pemain PSBS Biak dalam menghalau bola, yang justru ada di depan Dalberto.
Kemudian penalti yang didapatkan Arema FC di menit ke-14, juga karena Paulinho dijatuhkan di dalam kotak terlarang. Dalberto yang menjadi algojo sukses mencetak gol perdananya di musim ini.
Dalam pertandingan yang disaksikan 2.336 penonton tersebut, Arema FC memang terlihat menguasai jalannya pertandingan.
Bahkan sejak menit awal, pasukan Singo Edan membuat PSBS Biak harus lebih banyak bermain di daerah pertahanan.
Gempuran bertubi-tubi dari penggawa Arema, menjadikan lahirnya gol seperti tinggal menunggu waktu.
Bahkan saat laga berjalan di menit pertama, Valdeci yang di plot sebagai playmaker, berhasil membahayakan gawang PSBS Biak, yang dikawal Aldo Geraldo Manuel Monteiro.
Sayang tendangan menyusur tanah yang dilakukan pemain asal Brasil itu, hanya beberapa centimeter dari tiang gawang sisi kiri PSBS Biak.
Praktis di babak pertama itu, kiper Arema yang kali ini dikawal Adi Satryo, nyaris tidak mendapatkan tekanan yang berarti. Tak ada peluang berbahaya yang dilakukan pemain-pemain PSBS Biak.
Hanya saja, di babak pertama itu Arema FC hanya bisa mencetak satu gol. Itu pun lewat tendangan penalti yang diambil Dalberto.
Wasit asal Jepang, Yudai Yamamoto, yang memimpin laga, menganggap pemain PSBS Biak melakukan pelanggaran dengan menjatuhkan Paulinho di dalam kotak penalti.
Tanpa harus menunggu konfirmasi dari ruang VAR, Yudai Yamamoto, langsung menunjuk titik putih.
“Seharusnya wasit melakukan pengecekan di VAR, sebelum memutuskan memberikan penalti. Karena itu bukan pelanggaran yang layak diganjar penalti.”
“Tapi itu sudah menjadi keputusan wasit. Kami sendiri hanya bisa melihat dari pinggir lapangan. Karena tidak ada VAR checking,” kata pelatih PSBS Biak, Divaldo da Silva, seusai laga dalam post match press conference, di Stadion Kanjuruhan.
Baru kemudian di babak kedua, Arema FC menemukan celah untuk melakukan eksploitasi ke barisan pertahanan PSBS Biak. Dengan memanfaatkan kelincahan dan cara melindungi bola yang cukup bagus dari Paulinho.
Hasilnya, tiga gol berhasil ditambah di babak kedua. Yang melengkapi kemenangan 4-1 (1-0) Arema FC atas PSBS Biak, di laga perdana Super League musim 2025/2026. (Ra Indrata)