
Walikota Malang, Wahyu Hidayat, didampingi Ketua Umum Perserosi Kota Malang, Erman Hernadi, beri ucapan selamat usai kalungkan medali bagi juara 1 putri nomor half maraton sepatu roda. (Foto: Eka Nurcahyo/Malang Post)
MALANG POST – Walikota Malang, Wahyu Hidayat, mengapresiasi Kejuaraan Tingkat Nasional (Kejurnas) Sepatu Roda Walikota Malang Cup ke-12 yang digelar Perserosi Kota Malang. Sebab, kejuaraan ini memberikan multiplier effect yang luar biasa bagi Kota Malang.
Para peserta tahun ini meningkat. Mereka datang dari berbagai daerah. Ada yang datang dari NTB, Kalimantan, Jawa Barat, Jakarta, Jawa Tengah dan dari berbagai daerah di Jatim. Para atlet datang di Kota Malang tidak sendirian. Melainkan juga didampingi oleh orangtua dan keluarganya.
Mereka datang di Kota Malang tidak hanya mengikuti kejuaraan ini. Namun, juga untuk berkunjung ke destinasi-destinasi wisata, untuk menikmati kuliner-kuliner di Kota Malang, dan berbelanja oleh-oleh produk khas UMKM Kota Malang. Jadi multi player efek dari kejuaraan sepatu roda ini sangat besar.
“Karena itu, untuk kejuaraan ini kami selalu mendukung. Kami suport kebutuhannya, seperti fasilitas pertandingan, perizinan dan lainnya,” ujar Wahyu Hidayat.
Kejuaraan ini, lanjutnya, untuk sport tourism-nya juga kena. Banyak UMKM yang terlibat di sekitar arena. Tahun lalu, papar Wahyu, dengan biaya operasional ratusan juta rupiah untuk kejurnas serupa, dampaknya perputaran uang di Kota Malang selama ada kejuaraan ini sekitar Rp 5 miliar.
“Untuk tahun ini belum diketahui karena kejuaraan masih belum selesai. Bisa saja lebih besar, karena peserta dari luar daerah lebih banyak,” kata Wahyu.
Karena itu, mendengar Perserosi tahun ini juga berencana bikin event besar nasional, yaitu Maraton Sepatu Roda 42 Km, Wahyu mengaku menyetujui dan siap mendukungnya. Karena, dia optimistis event ini juga akan memberi efek perputaran uang yang tinggi bagi Kota Malang.

Walikota Malang, Wahyu Hidayat, beri ucapan selamat untuk juara 1 putra nomor half maraton sepatu roda. (Foto: Eka Nurcahyo/Malang Post)
Kadisporapar Kota Malang, Baihaqi, juga sepakat mendukung rencana Maraton Sepatu Roda 42 Km di Kota Malang. Terkait tempat dimana event itu nanti digelar, Baihaqi menyatakan masih akan dibahas.
Terkait Kejurnas Sepatu Roda Walikota Malang yang tiap tahun rutin digelar, Baihaqi, mengakui bahwa multipluer effect-nya bagi perekonomian di Kota Malang sangat besar. “Tahun lalu sekitar Rp 5 miliar. Tahun ini belum diketahui. Tetapi melihat peserta tahun ini lebih banyak, maka untuk perputaran uangnya tentu juga lebih banyak,” jelas Baihaqi.
Senada walikota, Kadisporapar Baihaqi, juga siap mensupport jika Maraton Sepatu Roda 42 Km jadi digelar di Kota Malang.
Terpissh Ketua Umum Perserosi Kota Malang, Dr. Erman Hernadi, ST, MT.Ars, membenarkan bahwa kuantitas dan kualitas peserta Walikota Malang Cup ke-12 tahun ini meningkat. Total diikuti 600 peserta dari 50 klub berbagai daerah di Indonesia.
“Yang mengejutkan, banyaknya peserta wajah baru dan juara,” jelas Herman.
Ada yang unik dan menarik dalam Kejurnas Sepatu Roda Walikota Malang Cup ke-12 ini. Yaitu, di nomor seped kategori anak PAUD dan TK.
Pada kategori ini benar-benar lucu dan menggemaskan. Ada peserta yang menangis karena terjatuh dan berada di posisu buncit. Ada yang mogok sehingga ibunya terpaksa memancingnya dengan membawa lari mainan parasut agar si anak bersedia lari. Ada pula peserta yang digandeng lari sampai garis finish oleh ibunya.
Lomba balita ini benar-benar menghibur walikota dan para pejabat yang hadir. Walikota dan para pejabat pun dengan tersenyum selalu memberi semangat bagi anak-anak yang posisinya di paling buncit, agar terus memacu sepatu rodanya hingga di garis finish.(Eka Nurcahyo)