
Fauzan saat Memberikan Edukasi Mitigasi Bencana pada Siswa SDIT. (Foto: Istimewa)
MALANG POST – Mahasiswa Membangun Desa (MMD) Kelompok 76 UB (Universitas Brawijaya) membuat komik bernama SIBENI untuk melakukan edukasi mitigasi bencana sejak dini bagi siswa SDIT Nurul Islam Klakah Kecamatan Klakah, Kabupaten Lumajang.
SIBENI adalah singkatan dari Siaga Bencana Sejak Dini, diambil dari program kerja individu Muhammad Fauzan Nursobar Sudarjat di MMD UB 2025.
SIBENI juga merupakan komik edukasi sebagai media pembelajaran anak-anak tentang mitigasi bencana gempa bumi. Komik ini dibuat dengan bahasa sederhana dan ilustrasi menarik, sehingga mudah dipahami oleh siswa SD.
“Isinya memuat narasi dan gambar yang menjelaskan penyebab terjadinya gempa, langkah penyelamatan diri yang tepat, hingga pesan untuk tetap tenang saat bencana terjadi.”
“Media ini membuat siswa tidak hanya membaca cerita, tetapi juga belajar melalui visual yang memudahkan mereka mengingat informasi dan siap menghadapi situasi darurat,” kata Fauzan.
Komik SIBENI merupakan cerita bergambar yang berisi konsep pembelajaran edukatif, menyenangkan dan sesuai usia. Dalam cerita tersebut siswa diperkenalkan pada jenis-jenis gempa dan langkah penyelamatan diri melalui video simulasi, lagu edukatif, hingga tanya jawab interaktif.
“Pendekatan visual dan narasi sederhana yang digunakan membuat materi dapat diterima dengan baik tanpa menimbulkan rasa takut atau tertekan,” kata Fauzan.

Poster Edukasi MITIGASI bencana yang dibuat Mahasiswa Membangun Desa UB Fauzan. (Foto: Istimewa)
Selain pembagian komik, Fauzan juga menyerahkan poster edukasi kebencanaan hasil karyanya kepada pihak sekolah. Poster ini memuat langkah-langkah penyelamatan saat gempa di berbagai situasi, baik di kelas, rumah, maupun ruang publik.
Pihak sekolah akan memasangnya di titik strategis agar informasi dapat terus diakses oleh siswa, guru, dan tenaga kependidikan lainnya. Kepala SDIT Nurul Islam Klakah, Nurul Tofikin, S.Pd., mengapresiasi inisiatif ini.
“Edukasi kebencanaan seperti ini sangat penting karena dapat meningkatkan kesiapsiagaan siswa sejak dini. Besar harapan kami agar kegiatan ini tidak berhenti di sini, melainkan bisa menjadi program rutin yang berkelanjutan di sekolah,” ujarnya.
Ia menambahkan Komik SIBENI ini sangat bermanfaat karena disampaikan dengan bahasa sederhana dan ilustrasi menarik, sehingga anak-anak mudah memahami isi materinya. Kontennya relevan dengan situasi yang mungkin mereka hadapi, terutama langkah-langkah penyelamatan saat gempa.
Program SIBENI tidak hanya memberikan pengetahuan praktis, tetapi juga menumbuhkan kesadaran risiko bencana di kalangan anak-anak, sesuai dengan tujuan Sustainable Development Goals (SDGs) poin 4 tentang pendidikan berkualitas dan inklusif.
Dengan bekal ini, para siswa diharapkan dapat menjadi agen informasi bencana di lingkungan rumah dan masyarakat, sehingga budaya tanggap bencana dapat berkembang sejak dini.
Kegiatan ini menjadi bukti bahwa edukasi mitigasi bencana dapat dikemas dengan metode yang menyenangkan, namun tetap bermakna dan berdampak jangka panjang.
Melalui pendekatan yang sesuai dengan karakter anak, MMD UB berharap budaya sadar bencana dapat mengakar di Desa Klakah dan menjadi bagian dari keseharian warga, terutama generasi muda.
Desa Klakah, Kecamatan Klakah, Kabupaten Lumajang merupakan wilayah yang termasuk dalam zona rawan bencana, khususnya gempa bumi yang dipicu aktivitas tektonik maupun vulkanik karena lokasinya dekat Gunung Semeru dan Gunung Lemongan. (M Abd Rachman Rozzi-Januar Triwahyudi)