
MALANG POST – Komitmen Kota Batu untuk memperkuat pariwisata dan menembus pasar internasional kembali mendapat momentum. Kali ini, Kota Batu didapuk menjadi tuan rumah Tourism Promotion Organization (TPO) Regional Meeting 2025 for Indonesian Members.
Merupakan sebuah forum bergengsi yang mempertemukan para pemangku kepentingan industri pariwisata dari berbagai kota di Indonesia yang tergabung dalam anggota TPO.
Puncak acara penyambutan para delegasi digelar dalam sebuah welcome dinner yang hangat di Graha Pancasila, Balai Kota Among Tani, Kamis (31/7/2025) malam.
Tampak hadir perwakilan dari berbagai kota anggota TPO di Indonesia, serta Sekjen TPO, Kang Da-eun beserta tiga observer dari Korea Selatan yang mewakili Sekretariat TPO. Diantaranya Song Dul Soon (Kepala Dinas Pariwisata Kota Gimhae – Korea), Kim Nara (Kabid Dispar Gimhae – Korea) dan Kim Gyeong Shik (Kasi Dispar Provinsi Gyeongnam – Korea).
TPO merupakan organisasi internasional yang fokus pada promosi dan pengembangan pariwisata antar kota di kawasan Asia Pasifik. Berdiri sejak tahun 2002 atas restu dari KTT Kota Asia-Pasifik ke-5, organisasi ini kini menaungi ratusan kota anggota dari berbagai negara. Di Indonesia, tercatat ada 19 kota yang tergabung dalam TPO, termasuk Kota Batu yang resmi bergabung pada 3 November 2021.
“TPO ini semacam forum kolaborasi. Kami membangun jejaring, saling mendukung dalam mempromosikan potensi wisata masing-masing kota,” terang Kepala Dinas Pariwisata Kota Batu, Onny Ardianto.

PANGGUNG GLOBAL: Pariwisata Kota Bati terus dipromosikan menuju panggung global, salah satu wujudnya Kota Batu menjadi tuan rumah TPO Regional Meeting for Indonesian Members. (Foto: Ananto Wibowo/Malang Post)
Menurutnya, forum ini menjadi sangat strategis. Bukan hanya untuk berbagi strategi pemasaran dan inovasi, tapi juga memperluas jangkauan promosi pariwisata ke skala internasional.
“Bahkan dalam beberapa hari terakhir, Kota Batu sudah dipromosikan di salah satu stasiun radio di Busan, Korea Selatan. Promosinya mencakup event budaya dan potensi destinasi wisata,” tambahnya.
Mengusung tema ‘Empowering Regional Tourism through Green Innovation, Cultural Resilience, and Digital Transformation’, forum ini tidak sekadar seremonial. Pada hari kedua, Jumat (1/8/2025) para delegasi akan mengikuti diskusi bersama membahas strategi promosi wisata, arahan dari Sekjen TPO, hingga penyusunan ringkasan hasil forum yang nantinya akan dibagikan kepada seluruh anggota.
Tak berhenti di ruang pertemuan, peserta forum juga diajak menyusuri desa-desa wisata di Kota Batu. “Kami ingin menunjukkan langsung keunggulan pariwisata kami, khususnya desa wisata yang punya potensi luar biasa,” ujar Onny.
Sebagai tindak lanjut, Disparta Kota Batu juga berencana melakukan promosi Busan, Korea Selatan, pada Oktober 2025 mendatang. Fokus promosi akan lebih menonjolkan keunggulan wisata alam dan buatan, yang selama ini menjadi kekuatan utama pariwisata Kota Batu.
“Ini bukan hanya kerja jangka pendek, tapi bagian dari strategi besar menuju pariwisata Kota Batu yang mendunia,” ujar Onny.
Dengan menjadi tuan rumah forum TPO ini, Kota Batu bukan hanya memperkuat jaringannya di kawasan Asia Pasifik, tapi juga menegaskan diri sebagai kota wisata yang siap menatap panggung global dengan percaya diri.

Wakil Wali Kota Batu, Heli Suyanto, menyambut forum ini sebagai langkah awal menuju pencapaian yang lebih besar. “Pariwisata kita di tingkat nasional sudah cukup kuat. Tapi untuk skala internasional, kami masih butuh lompatan. Maka melalui forum ini kami ingin memperkenalkan Kota Batu ke mata dunia,” tegas Heli.
Ia optimistis, jika duta-duta pariwisata dari luar negeri bisa melihat langsung keindahan dan kenyamanan Kota Batu, maka mereka akan tertarik untuk kkembal. Bahkan menjadi corong promosi ke negaranya masing-masing.
Sementara itu, Sekretaris Jenderal TPO untuk Kawasan Asia Pasifik, Kang Da-eun mengaku kagum pada keramahan masyarakat, kesejukan udara dan keindahan alam Kota Batu. Menurutnya, Kota Batu adalah contoh kota yang berhasil menggabungkan karakter lokal yang kuat dengan semangat keterhubungan global.
“Sejak resmi bergabung dalam TPO pada 2021, Kota Batu cepat menjadi anggota yang sangat aktif. Kami menyaksikan komitmen tinggi dari pemerintah kota dalam mendukung promosi bersama dan pengembangan pariwisata regional,” ujarnya.
Ia menilai penyelenggaraan forum di Kota Batu ini sangat sukses dan menjadi simbol semangat kolaboratif antar kota anggota.
“Saya percaya, spirit yang kita bangun di forum ini akan menjadi semangat baru dalam mendorong sektor pariwisata ke arah yang lebih berkelanjutan, inovatif dan digital,” tutupnya. (Adv/Ananto Wibowo)