
MALANG POST – Mikroplastik akan mengancam jika tidak ditangani dengan baik. Bahkan persoalan mikroplastik jika dibiarkan, akan mempengaruhi kondisi kesehatan masyarakat.
Penegasan itu disampaikan Peneliti Mikroplastik dari Departemen Kesehatan Masyarakat Universitas Negeri Malang, Muhammad Alvin Alvianto, saat menjadi narasumber talkshow di program Idjen Talk. Yang disiarkan langsung Radio City Guide 911 FM, Rabu (30/7/2025).
Kata Alvin, seperti dari hasil temuannya, mikroplastik bisa terbawa dari manapun. Kemudian masuk ke dalam tubuh manusia dan tentunya ini akan membahayakan kesehatan.
“Mikroplastik sendiri ada dua jenis. Mikroplastik Primer hasil produksi oleh perusahaan. Serta mikroplastik sekunder dari hasil sampah plastik yang terdegradasi oleh alam,” jelasnya.
Kepala Lab ECOTON, Rafika Aprilianti menambahkan, penggunaan plastik untuk makanan itu memang tidak disarankan. Karena dalam plastik ada belasan ribu senyawa kimia dan diantaranya itu sebagai senyawa berbahaya.
“Ketika plastik untuk pembungkus makanan, apalagi masih harus masuk tahap dimasak seperti lontong, jelas tidak baik untuk tubuh. Karena senyawa berbahaya itu akan rontok dan menempel dalam makanan itu dan masuk ke badan,” tandasnya.
Belum lagi, kata Rafika, persoalan sampah plastik yang bisa mengganggu keseimbangan lingkungan. Jadi banyak dampak tidak baik kalau ini dibiarkan.
Sementara itu, Wakil Ketua Komisi C DPRD Kota Malang, Dito Arif menyampaikan, meskipun sebelumnya sudah ada surat edaran soal masalah sampah plastik, tapi dirasa kurang efektif.
Pihaknya berharap, ke depannya nanti ada peraturan daerah, yang disusun oleh DPRD dengan Eksekutif sebagai langkah nyata.
“Kota Malang bisa belajar banyak dengan Bali. Mengingat disana ketegasan regulasi soal sampah plastik sangat serius,” ujarnya.
Apalagi sejauh ini, lanjut Dito, sejauh ini baru sekitar 29 Kabupaten atau Kota di Indonesia, yang sangat ketat dalam menerapkan pembatasan penggunaan plastik.
“Di Bali tidak hanya Pemerintah daerahnya, tapi juga ada regulasi jelas dari Pemerintah Provinsi soal ini.”
“Kami berharap, Kota Malang juga bisa lebih serius menanggapi soal sampah plastik ini,” tegas Dito.
Menyangkut penemuan Ecoton dengan mahasiswa UM, tentang bahaya mikroplastik yang masuk dalam tubuh, Dito melihat hal tersebut sebagai alarm kalau Kota Malang harus lebih serius ke depan menanggapi ini. (Wulan Indriyani/Ra Indrata)