
MALANG POST – Pemkot Batu terus memperkuat komitmen dalam mendukung pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan atau Sustainable Development Goals (SDGs). Langkah konkret terbaru ditunjukkan melalui audiensi antara Wakil Wali Kota Batu Heli Suyanto dengan Presiden Youth SDGs Center, Haziz Hidayat, bersama timnya.
Pertemuan strategis itu menjadi titik awal sinergi antara pemerintah daerah dan generasi muda untuk memperkuat peran pemuda dalam mewujudkan pembangunan yang inklusif, partisipatif dan berkelanjutan.
“Pemkot Batu menyambut baik inisiatif luar biasa dari Youth SDGs Center. Ini sangat sejalan dengan visi kami dalam membangun kota yang tidak hanya ramah lingkungan, tapi juga ramah generasi muda,” kata Wawali Heli, Selasa (29/7/2025).
Ia menegaskan, pemerintah sangat terbuka terhadap kolaborasi yang mampu memberdayakan pemuda sebagai aktor pembangunan, khususnya dalam tiga isu prioritas yakni lingkungan hidup, pendidikan dan ekonomi inklusif.
“Kami mendukung penuh program seperti Indonesian Youth SDGs Ambassador dan Global Volunteer. Program-program ini tidak hanya berdampak langsung bagi masyarakat, tetapi juga mampu menumbuhkan kepemimpinan muda berbasis nilai-nilai SDGs,” tambahnya.
Tak sekadar seremonial, kolaborasi ini digadang-gadang bisa membawa Kota Batu meraih SDGs Award 2025 dari Kementerian PPN/Bappenas. Lebih dari itu, Pemkot juga memproyeksikan kerja sama ini sebagai jalan menjadikan Kota Batu, sebagai proyek percontohan nasional untuk model kolaborasi antara pemerintah daerah dan komunitas pemuda dalam akselerasi pencapaian SDGs.
Kota wisata ini dinilai memiliki ekosistem sosial dan pemerintahan yang inklusif, partisipatif, serta terbuka terhadap inovasi dan gerakan pemuda.
“Kota Batu punya banyak potensi, baik dari sisi lingkungan alam, komunitas, maupun dukungan kebijakan. Kami ingin memaksimalkan potensi tersebut melalui pendekatan kolaboratif,” urainya.

TUKAR PIKIRAN: Wakil Wali Kota Batu, Heli Suyanto saat menerima audiensi dengan Presiden Youth SDGs Center, untuk mendukung pembangunan berkelanjutan. (Foto: Ananto Wibowo/Malang Post)
Dalam forum tersebut, Youth SDGs Center memaparkan sejumlah program prioritas yang akan segera diimplementasikan di Kota Batu. Diantaranya SDGs Ambassador, merupakan program pelatihan dan pendampingan bagi pemuda lokal untuk menjadi duta SDGs.
Mereka akan menjalankan advokasi dan aksi nyata di komunitas masing-masing, mulai dari pengolahan sampah, pemberdayaan pendidikan, hingga sosial ekonomi.
Lalu Capacity Building for Youth, merupakan rangkaian pelatihan, seminar dan workshop peningkatan kapasitas pemuda. Fokus utamanya adalah penguatan soft skill dan pemahaman mendalam terhadap isu-isu pembangunan berkelanjutan.
Tak hanya berhenti pada kolaborasi jangka pendek, inisiatif ini juga membuka peluang lebih luas, termasuk dalam membangun kemitraan dengan universitas, lembaga riset dan instansi nasional. Tujuannya, menghadirkan solusi konkret berbasis riset dan data untuk persoalan lokal yang selama ini kerap luput dari sorotan.
Wawali menegaskan, Pemkot Batu siap memfasilitasi semua proses yang dibutuhkan. Bahkan, tidak menutup kemungkinan kolaborasi ini akan diperluas melalui Peraturan Wali Kota (Perwali) sebagai payung hukum dan keberlanjutan program.
“Jika ini berjalan konsisten, bukan tidak mungkin SDGs jadi bagian dari kurikulum pendidikan karakter lokal. Dan kita akan punya banyak young changemakers dari Kota Batu,” pungkas Heli. (Ananto Wibowo)