
MALANG POST – Universitas Negeri Malang (UM) resmi menerapkan sistem parkir digital, Smart Gate System (SGS) mulai Kamis (24/7/2025) di empat Gerbang Utama UM. Yakni di Jalan Semarang, Veteran, Surabaya dan Ambarawa.
Kebijakan ini berlaku bagi seluruh dosen, tenaga kependidikan, mahasiswa, serta tamu yang keluar-masuk area kampus UM.
Seluruh warga Universitas Negeri Malang (UM) harus mendaftarkan nomor plat kendaraan bermotornya masing-masing. Ini hanya untuk bisa masuk area kampus tanpa pungutan biaya.
Sementara itu, masyarakat umum yang berkepentingan atau sekadar pengen berkunjung ke kampus, wajib membayar tarif tertentu.
Hal tersebut didasari oleh kasus track record beberapa tahun ke belakang. Dimana kasus kehilangan helm dan kendaraan bermotor di area kampus yang cukup tinggi. Sehingga menjadikan perhatian serius oleh pihak kampus.
Meskipun kejadian serupa juga terjadi di banyak kampus lain, UM memilih untuk mengambil langkah mitigasi yang konkret.
“Dengan sistem ini, akses keluar masuk tidak bisa dilakukan sembarangan. Kami ingin menciptakan sistem seperti yang ada di beberapa perumahan elite.”
“Di mana aspek keamanan dan kenyamanannya tinggi,” tegas Wakil Rektor II UM, Prof. Dr. Puji Handayani, S.E., Ak., M.M., CA., CMA, Kamis (24/7/2025).

DIGITALISASI: Wakil Rektor II UM, Prof. Dr. Puji Handayati saat menerangkan Smart Gate System (SGS) mulai beroperasi di UM, Kamis (24/7/2025). (Foto: M. Abd. Rachman Rozzi/Malang Post)
Menurut Prof Puji, penerapan Smart Gate ini, merupakan bentuk ikhtiar kampus untuk meminimalkan kasus kehilangan kendaraan dan helm yang selama ini sering terjadi.
Mungkin semua warga UM dan masyarakat sekitar ingin sebuah kenyamanan dan keamanan.
“Fokus utama kami adalah mitigasi risiko dan peningkatan keamanan bagi seluruh civitas academica. Oleh sebab itu, kami ingin selalu meningkatkan layanan kepada mahasiswa, dosen dan tendik yang ada di UM. Salah satunya dengan memberlakukan sistem Smart Gate ini”.
Tentu dengan adanya sistem ini, harapannya bisa menciptakan lingkungan kampus yang tertib, dan meminimalisir tindakan kriminal di area kampus.
“Apalagi ini ‘kan gratis untuk warga kami. Karena mereka bisa masuk tanpa biaya dengan mendaftarkan plat nomor kendaraannya melalui tautan https://nopol.um.ac.id, atau cukup menggunakan KTM dan kartu pegawai ber-RFID,” lanjutnya.
Sementara itu, bagi masyarakat umum, termasuk pengemudi ojek online, sistem ini juga memberikan kemudahan. Jika berkunjung ke area kampus kurang dari 10-15 menit, akses masuk akan tetap gratis.
Batas waktu ini telah disimulasikan dan dianggap cukup untuk kegiatan seperti mengantar dan menjemput.
Untuk kunjungan di atas 15 menit, pembayaran dapat dilakukan dengan sistem QRIS. Hal itu memungkinkan pembayaran secara cashless di mana saja. Baik di area parkir maupun di dalam gedung.
Meskipun masih dalam tahap uji coba, sistem pendataan plat nomor yang sudah diterapkan telah menunjukkan dampak positif.
Dijelaskan oleh Prof Puji, pihak UM juga berhasil mengungkap tiga kasus kehilangan sepeda motor dan helm akhir-akhir ini berkat rekaman plat nomor yang terekam di pintu masuk. (M Abd Rachman Rozzi-Januar Triwahyudi)