
MALANG POST– Sebanyak 33 mahasiswa semester 5 Program Studi Perencanaan Wilayah dan Kota (PWK), Institut Teknologi Nasional Malang (ITN Malang) baru saja merampungkan studi ekskursi selama empat hari di Jakarta, mulai Senin-Kamis, 14-17 Juli 2025.
Kunjungan ini dirancang untuk memperkaya wawasan mahasiswa tentang perencanaan kota, infrastruktur, tata ruang, dan sistem transportasi, dengan mengunjungi tiga tempat strategis: deHakims Aviary, Kementerian Pekerjaan Umum (PU), dan Direktorat Jenderal Tata Ruang Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN).
BELAJAR TRANSPORTASI dan EKOSISTEM DI IBU KOTA
Perjalanan studi ekskursi ini menjadi sarana pembelajaran tentang sistem transportasi kota metropolitan. Mahasiswa merasakan pengalaman perjalanan dari Malang menuju Jakarta menggunakan kereta api, dilanjutkan dengan menjelajahi Jakarta menggunakan berbagai moda transportasi publik seperti TransJakarta (busway), Bus Jakarta Explorer, MRT, dan LRT. Dari satu tempat mereka berpindah dari MRT ke LRT untuk mencapai tujuan berikutnya. Mahasiswa mendapatkan pengalaman langsung dalam beradaptasi dengan beragam moda transportasi massal untuk efisiensi.
“Kami ingin mahasiswa belajar tentang manajemen, dan moda transportasi publik. Di Jakarta yang kerap macet, transportasi umum menawarkan kemudahan dan efisiensi waktu,” ujar Arief Setiyawan, ST., MT., dosen pendamping studi ekskursi. Pengalaman ini diharapkan dapat membekali mahasiswa, dan bisa membandingkan moda wisata di Jakarta dengan daerah, serta memahami pentingnya transportasi massal dalam pengembangan kota.
Pengalaman unik mahasiswa didapat di deHakims Aviary, merupakan kandang burung raksasa milik artis Irfan Hakim. Aviary ini menampung sekitar 300 ekor burung dari 150 jenis, lengkap dengan ekosistem air, ikan, dan kura-kura. Kunjungan ini bertujuan untuk mengajarkan mahasiswa bagaimana menciptakan ekosistem di ruang kota dan menumbuhkan kecintaan terhadap lingkungan.
“Kunjungan ke Aviary Irfan Hakim ini tidak lepas dari peran serta Arie Kriting, alumnus PWK ITN Malang (angkatan 2023). Koneksi alumni sangat kami butuhkan untuk mengunjungi ke tempat-tempat diluar jangkauan kami, seperti di aviary ini,” lanjutnya.

MENJELAJAHI INFRASTRUKTUR dan TATA RUANG NASIONAL
Kunjungan selanjutnya difokuskan pada pemahaman mengenai infrastruktur dan tata ruang nasional. Tujuannya adalah Kementerian Pekerjaan Umum (PU). Mahasiswa disambut oleh jajaran Badan Pengembangan Infrastruktur Wilayah (BPIW), yang dipimpin oleh Kepala Bagian Hukum, Kerja Sama, Komunikasi Publik, dan Data dan Teknologi Informasi, Sekretariat BPIW, Setyo Purnomo.
Di Kementerian PU mahasiswa mendapatkan pemahaman mendalam tentang tugas dan fungsi BPIW dalam merumuskan dan melaksanakan kebijakan teknis serta rencana terpadu program pembangunan infrastruktur PU dengan pendekatan wilayah.
“Gedung Kementerian PU menjadi contoh nyata penerapan konsep Bangunan Gedung Hijau (green building), lengkap dengan teknologi smart parking-nya. Mereka juga menjelaskan keberhasilannya menghilangkan negative space. Seperti penutup estetis untuk AC yang juga meredam suara, serta inovasi dalam mengolah embun tetesan AC menjadi air minum,” papar Arief.
Kunjungan terakhir adalah ke Direktorat Jenderal Tata Ruang, Kementerian ATR/BPN. Rombongan disambut oleh Kepala Bagian Hukum dan Kepegawaian, Gandiwa Yudhistira, yang mewakili Sekretaris Ditjen Tata Ruang. Mahasiswa diberi kesempatan untuk bertanya berbagai hal terkait implementasi ilmu PWK, kebijakan penataan ruang, dan isu-isu lokal dari daerah asal mereka. Pertanyaan datang dari mahasiswa berbagai daerah di Indonesia, seperti Mahakam Ulu, Rote, Madura, Sumba, dan Banjarmasin.
Mahasiswa dari Mahakam Ulu misalnya, bertanya tentang pembangunan di daerahnya yang belum merata, sementara mahasiswa dari Banjarmasin menanyakan tentang penanganan banjir yang kerap melanda wilayahnya.
“Pihak Kementerian ATR/BPN terkesan dengan antusiasme dan wawasan mahasiswa ITN yang berasal dari berbagai pelosok daerah. Kami juga menjelaskan tentang studio PWK ITN yang telah dilaksanakan di Mahakam Ulu, NTT, Sulawesi, dan NTB,” jelas Arief. Penggalian data mahasiswa di daerah-daerah menarik untuk dikerjasamakan dengan kementerian.
HARAPAN KOLABORASI dan PENGEMBANGAN WAWASAN
Studi ekskursi ini tidak hanya memperkaya wawasan tentang perencanaan wilayah dan kota, pariwisata, dan transportasi, tetapi juga melatih kemampuan koordinasi dan manajemen mahasiswa.
Harapan ke depan, studi ekskursi ini dapat menindaklanjuti atau menjadi potensi kerja sama dengan kementerian terutama dalam hal penyediaan data yang terkelola dengan baik. Kolaborasi antar program studi di lingkungan FTSP, seperti Teknik Lingkungan juga diharapkan dapat terwujud dalam seminar nasional. Misalnya tentang tata ruang berbasis lingkungan dengan Kementerian PU, serta potensi kerja sama dengan deHakims Aviary.
“Dengan kerja sama dengan kementerian harapannya ITN Malang dapat menjadi sumber database yang relevan bagi pengembangan infrastruktur dan tata ruang nasional,” pungkasnya.(*/M Abd Rachman Rozzi-Januar Triwahyudi)