
KERJASAMA: Penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU) antara Pemerintahan Kota Batu bersama Unisma pada Senin (21/7/2025) di Ruang Seminar KH. Wahab Hasbullah Gedung Ustman Bin Affan Lantai 7 Unisma (Foto M. Abd. Rahman. Rozzi/Malang Post)
MALANG POST – Universitas Islam Malang (UNISMA) menjalin kerjasama dengan Pemerintah Kota Batu dalam berbagai bidang, termasuk pendidikan, penelitian, dan pengabdian masyarakat.
Kerjasama ini mencakup penerapan kurikulum Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM), serta kegiatan bimbingan teknis dan workshop yang melibatkan berbagai pihak seperti DPRD Kota Batu dan Kejaksaan Negeri Kota Batu.
Terbaru demi mendorong kolaborasi, inovasi dan teknologi untuk memajukan UMKM Kota Batu melalui penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU) pada Senin (21/7/2025) di Ruang Seminar KH. Wahab Hasbullah Gedung Ustman Bin Affan Lantai 7 Unisma.
Mou terbaru ini mencangkup solusi konkret berupa riset mendalam untuk mengatasi anomali sektor pertanian serta program ‘jalan tol’ pendidikan bagi aparatur melalui Rekognisi Pembelajaran Lampau (RPL).
Langkah ini merupakan jawaban langsung atas panggilan Wali Kota Batu, Nurochman, S.H., M.H., yang menginginkan kebijakan berbasis kajian agar tidak berhenti sebagai narasi semata.
Wali Kota Nurochman secara terbuka memaparkan tantangan yang dihadapinya, terutama paradoks antara kemajuan pariwisata dengan kondisi petani yang belum sejahtera sesuai dengan janjinya dulu waktu kampanye.
Sehingga ia berkeinginan sinergi dengan dunia kampus. Dengan harapan para peneliti tersebut dan para profesor dapat melakukan riset agar kebijakannya betul-betul berdampak.

Jangan sampai pariwisata tumbuh, tapi para petani yang menjadi cikal bakal masyarakat lokal batu yang mayoritas petani justru terpinggirkan.
Terakhir Nurochman menyampaikan harapannya dengan adanya kerjasama ini.
“Semoga tidak sekadar tekstual di atas kertas. Tapi bisa menjadi kontekstual yang benar-benar dirasakan manfaatnya oleh masyarakat Kota Batu,” tandasnya
Menanggapi hal tersebut, Rektor Unisma, Prof. Drs. H. Junaidi, M.Pd., Ph.D., menegaskan kesiapan institusinya untuk menjadi ‘dapur pacu’ intelektual bagi Pemkot Batu. Menurutnya, kolaborasi ini adalah bentuk sinergi ideal yang saling melengkapi.
“Model kerja sama ini alhamdulillah saling menguntungkan dan tentu harapanya bisa berdampak baik. Apalagi kami di Unisma punya tenaga pemikir dan ahli dari berbagai fakultas terakreditasi internasional, tapi tidak punya anggaran untuk implementasi skala besar.”
“Di sisi lain, Pemkot punya program dan anggaran. Jika ini disatukan, insya Allah hasilnya akan optimal,” jelasnya.
Ia menambahkan bahwa hubungan Unisma dan Pemkot Batu sudah terjalin lama. Namun MoU kali ini menjadi penanda keseriusan untuk implementasi yang lebih terstruktur dan berdampak. Sejalan dengan program Kampus Berdampak dari kementerian.
Salah satu solusi paling inovatif yang ditawarkan Unisma adalah program Rekognisi Pembelajaran Lampau (RPL). Program ini dirancang untuk memberikan kesempatan bagi aparatur sipil negara (ASN), perangkat desa, anggota DPRD, hingga pelaku UMKM di Kota Batu untuk melanjutkan studi S1 atau S2 tanpa harus meninggalkan tugasnya.
“Melalui RPL, pengalaman kerja dan pelatihan bisa diakui. Kuliah S1 bisa ditempuh hanya dalam 2 tahun, atau S2 hanya 1 tahun. Jadwal pun bisa kita atur secara fleksibel. Roda pemerintahan tetap berjalan, pengembangan kompetensi SDM juga berjalan,” jelas Rektor Unisma.
Unisma juga berkomitmen penuh untuk menyukseskan program unggulan Wali Kota Nurochman, yakni ‘Seribu Sarjana’. Program yang memberikan beasiswa UKT 100% gratis bagi warga Batu ini akan didukung Unisma sebagai salah satu perguruan tinggi pelaksana. (M Abd Rachman Rozzi-Januar Triwahyudi)