
MALANG POST – Terminal Kota Batu, Jumat (18/7/2025) tampak sedikit berbeda dari biasanya. Suasana terminal yang biasanya hanya diisi deru mesin, kali ini dipenuhi senyum dan obrolan akrab. Bukan tanpa sebab, personel Satlantas Polres Batu turun langsung ke lokasi, bukan untuk razia, melainkan memberi edukasi ringan namun penting, soal keselamatan berlalu lintas.
Dalam upaya mendukung suksesnya Operasi Patuh Semeru 2025, Satlantas Polres Batu memilih cara humanis untuk menggugah kesadaran para pengemudi, terutama pengemudi angkot. Bukannya menindak atau mengancam dengan tilang, petugas justru menyapa ramah para sopir yang tengah menunggu penumpang maupun baru tiba di terminal.
Di sela-sela waktu istirahat mereka, para sopir diberi pemahaman seputar pentingnya tertib berlalu lintas. Bukan cuma lewat kata-kata, petugas juga membagikan leaflet dan stiker keselamatan sebagai bekal tambahan.
Isi pesannya sederhana namun vital, pakai sabuk pengaman, jangan main ponsel saat nyetir, taati rambu dan selalu utamakan etika berkendara, terutama ketika membawa penumpang.
Kasat Lantas Polres Batu, AKP Kevin Ibrahim menyatakan, bahwa edukasi ini memang sengaja menyasar para pengemudi angkot. Sebab mereka adalah ujung tombak transportasi publik.
“Kalau sopir angkot sudah paham aturan dan sadar keselamatan, maka penumpang juga akan merasa lebih aman,” jelasnya.

BERI WEJANGAN: Sopir angkot di Terminal Kota Batu saat diberi wejangan dan stiker tentang keselamatan berlalu lintas oleh personel Satlantas Polres Batu. (Foto: Ananto Wibowo/Malang Post)
Menurut Kevin, keselamatan berlalu lintas bukan sekadar kewajiban formal. “Keselamatan harus jadi budaya. Harus tumbuh dari dalam kesadaran diri, bukan karena takut ditilang,” imbuhnya.
Tak berhenti pada penyuluhan, para personel Satlantas juga mengajak para sopir untuk menjadi pelopor keselamatan berlalu lintas. Harapannya, dari sopir angkot, budaya tertib bisa menular ke penumpang dan pengguna jalan lainnya.
Operasi Patuh Semeru 2025 sendiri kini tengah berlangsung di seluruh wilayah Jawa Timur, termasuk Kota Batu. Operasi tahunan ini bukan hanya soal penegakan hukum, melainkan juga pendekatan preemtif dan preventif, guna meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap pentingnya keamanan di jalan raya.
Kapolres Batu, AKBP Andi Yudha Pranata menegaskan, bahwa kegiatan edukatif seperti ini adalah wujud kepedulian Polri terhadap keselamatan masyarakat.
“Kami ingin mengajak semua pihak, dari sopir, penumpang, hingga warga biasa untuk menjadikan keselamatan di jalan sebagai prioritas utama. Sinergi adalah kunci,” tegasnya.
Andi Yudha berharap edukasi langsung di lapangan ini bisa menjadi momentum membangun kesadaran kolektif. “Bukan hanya takut melanggar, tapi sadar menjaga nyawa sendiri dan orang lain,” tambahnya.
Dengan mengedepankan pendekatan humanis seperti ini, Satlantas Polres Batu optimistis angka pelanggaran lalu lintas di wilayahnya bisa ditekan. Bukan tidak mungkin, angka kecelakaan lalu lintas pun dapat diminimalisir secara signifikan.
Dalam kegiatan itu, tak sedikit sopir angkot yang justru meminta tambahan stiker untuk ditempel di kaca mobil mereka. Sebuah tanda bahwa edukasi sederhana ini diterima dengan baik. (Ananto Wibowo)