
MALANG POST – TPA Tlekung, di Kecamatan Junrejo, Kota Batu kembali jadi sorotan. Bukan hanya dari DPRD Kota Batu, tapi juga Kementerian Lingkungan Hidup RI. Dua hari berturut-turut, kawasan pengelolaan sampah itu didatangi para pejabat penting. Semua demi memastikan sistem pengelolaan sampah berjalan sebagaimana mestinya.
Komisi B DPRD Kota Batu melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke TPA tersebut. Dipimpin langsung Ketua Komisi B, Asmadi, rombongan legislatif turun gunung memeriksa satu per satu proses operasional pengolahan sampah di lapangan. Mereka memastikan kelayakan peralatan hingga kecukupan SDM di lokasi.
“Ini bagian dari fungsi pengawasan kami. Sebagai kota wisata, Kota Batu tidak boleh main-main soal pengelolaan lingkungan. Termasuk urusan sampah. Kami ingin memastikan semuanya berjalan standar,” tegas Asmadi, kemarin.
Asmadi menegaskan, persoalan sampah bukan sekadar urusan teknis. Tapi sudah menjadi bagian penting dalam tata kelola kota yang berkelanjutan. DPRD pun berkomitmen terus mendorong Pemkot Batu meningkatkan kualitas pengelolaan sampahnya.
“Kami tidak ingin ada dampak negatif pada masyarakat maupun lingkungan akibat pengelolaan yang tidak maksimal,” tambahnya.
Sidak Komisi B ini hanya berselang sehari dari kunjungan Menteri Lingkungan Hidup RI, Hanif Faisol Nurofiq, yang turut didampingi Wali Kota Batu, Nurochman.
Menteri Hanif datang langsung meninjau TPA Tlekung, Rabu sore (16/7/2025). Kedatangannya sebagai bagian dari upaya pemerintah pusat mendorong transformasi sistem pengelolaan sampah di daerah-daerah.

CEK TPA: Menteri LH RI, Hanif Faisol bersama Wali Kota Batu, Nurochman dan stakeholder terkait saat melakukan pengecekan kondisi TPA Tlekung Kota Batu. (Foto: Ananto Wibowo/Malang Post)
Dalam kunjungannya, Menteri LH memberikan catatan sekaligus apresiasi. Ia menilai, upaya Pemkot Batu untuk mengoptimalkan pengelolaan sampah di TPA Tlekung sudah mengarah pada jalur yang benar. Termasuk penerapan teknologi waste-to-energy alias pengolahan sampah menjadi energi. Serta program pemilahan sampah yang kini sudah berjalan.
“TPA Tlekung ini punya potensi besar. Tidak hanya jadi tempat buang sampah, tapi bisa dikembangkan jadi pusat pengolahan dan daur ulang sampah. Bahkan punya nilai ekonomi,” ungkap Menteri Hanif.
Lebih jauh, ia mendorong Kota Batu untuk menjadi role model nasional dalam pengelolaan sampah berbasis ekonomi sirkular. Sebuah sistem yang memanfaatkan limbah menjadi sumber daya baru, sehingga mengurangi beban lingkungan sekaligus mendatangkan manfaat ekonomi.
Sementara itu, Cak Nur sapaan Nurochman, menyambut tantangan itu. Ia memastikan Pemkot Batu siap bersinergi dengan pemerintah pusat, swasta, hingga masyarakat. Menurutnya, urusan sampah tidak bisa ditangani sendiri.
“Butuh kolaborasi lintas sektor. Pengelolaan sampah harus jadi bagian dari solusi besar, untuk mengurangi sampah plastik, menekan emisi karbon, sekaligus membawa manfaat nyata bagi masyarakat,” katanya.
Dari catatan Pemkot, TPA Tlekung setiap harinya harus menangani puluhan ton sampah. Tanpa pengelolaan yang baik, kawasan ini bisa menjadi ancaman bagi lingkungan sekitar. Karenanya, peningkatan fasilitas, SDM dan penerapan teknologi terus dikebut.
“Jika upaya ini berhasil, bukan mustahil Kota Batu bisa menjadi kota percontohan dalam pengelolaan sampah nasional,” tutupnya. (Ananto Wibowo)