
MALANG POST – Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) terus berkomitmen lahirkan generasi emas penerus bangsa. Termasuk sukses mencetak mahasiswa berprestasi hingga ke tingkat nasional.
Adalah Abi Mufid Octavio, mahasiswa Teknik Mesin UMM yang berhasil meraih Juara 2 Pemilihan Mahasiswa Berprestasi (Pilmapres) Program Sarjana Tingkat Wilayah LLDIKTI 7 2025 di Surabaya, Juli ini.
Berkat raihan juara tersebut, mengantarkan UMM maju ke Pilmapres Tingkat Nasional 2025.
Mewakili UMM, Mufid ikut berpartisipasi bersama 61 perguruan tinggi negeri dan swasta Wilayah LLDIKTI 7 dan melalui seleksi yang ketat untuk bisa masuk final bersama sembilan kampus lainya.
Antara lain bersama Univeristas Brawijaya, Universitas Negeri Malang, Institut Teknologi Sepuluh November, Universitas Negeri Surabaya, Universitas Negeri Jember, Universitas Muhammadiyah Jember, dan lain-lain.
Di babak final ini, terdapat tiga tahapan seleksi dengan indikator penilaian yaitu, kemampuan berbahasa asing (Inggris), berpikir kritis, capaian unggulan, hingga ide dan inovasi yang dihasilkan peserta.
Mufid memang dikenal dengan mahasiswa yang penus prestasi. Berbagai capaian menghiasi masa-masanya sebagai mahasiswa UMM.
Diantaranya yaitu, Silver Medal AISEEF 2024, Silver Medal YNSF 2024, Pendanaan PKM-KC 2024, Juara 1 Program Kreativisa Mahasiswa Muhammadiyah 2024, Juara 2 PIMTANAS 2024, dan belasan lainnya.
Tak hanya berprestasi di berbagai perlombaan dan kompetisi, di masa mudanya Mufid sudah menerbitkan dua Jurnal terindeks Scoups sebagai First Author.
Tak hanya itu, di luar perkuliahan, Ia juga aktif sebagai Ketua LSO Engineering Design, Asisten Laboratorium Muhammadiyah Applied Technologi Center (MATC), serta sedang melaksanakan internship di PT Infimech Harmoni Teknologi.
Mufid juga siap melaju ke tingkat nasional, Mufid dan tim internal kampus UMM sudah melakukan berbagai persiapan, seperti evaluasi, perbaikan, pembenahan, dan improvisasi.
Tak hanya itu, tiga tahap seleksi nasional harus dilalui sebagai syarat yaitu memproduksi dan mengunggah video mengkritisi isu terkini seperti SDGs dengan full bahasa inggris. Kemudian juga melampirkan 10 capaian unggulan serta terakhir melampirkan proposal gagasan kreatif.
Setiap capaian prestasi memiliki rintangan tersendiri. Bagi Mufid, perjalanan kompetisi adalah amanah sekaligus tanggung jawab besar dengan membawa nama UMM di punggungnya.
Sekaligus juga menjadi tantangan untuk menjaga integritas, disiplin, dan menjaga etika akademik, sembari bersiap menghadapi perbedaan ketika seleksi.
Pengalaman emas ini juga mengantarkannya berjumpa dan berinteraksi dengan mahasiswa hebat dari kampus yang berbeda lainnya. Ajang ini juga menjadi ruang untuk lebih menghormati waktu dan menghargai perbedaan.
“Seorang ‘Leader’ sejatinya harus terbuka, tidak egois, dan mampu merangkul semua perbedaan,” ujar mahasiswa asal Malang tersebut.
Lebih lanjut, Mufid merasa sangat senang dan bersyukur bisa mewakili Kampus Putih di ajang kompetisi bergengsi yang dilaksanakan oleh Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi RI.
Menurutnya, pencapaian ini adalah milik bersama antara dirinya, kampus, dan seluruh mahasiswa UMM. Bukan miliknya seorang diri.
Terakhir, Ia berharap teman-teman mahasiswa terus berani mencoba dan berbagi prestasi positif yang bermanfaat luas. (*/M Abd Rachman Rozzi-Januar Triwahyudi)