
MALANG POST – Event berskala internasional kembali memanaskan langit Kota Batu. Pemkot Batu melalui Dinas Pariwisata (Disparta), resmi menggulirkan Batu International Sport Tourism Festival (BISTF) Paragliding Accuracy League 2025.
Event bergengsi ini dibuka Jumat (18/7/2025) di spot favorit para pecinta adrenalin, Take Off Paralayang Gunung Banyak, Kelurahan Songgokerto. BISTF 2025 dikemas dalam International Paragliding Accuracy Championship (IPAC).
Sejak hari pertama, festival ini langsung memikat perhatian. Bukan hanya deretan atlet paralayang profesional yang unjuk skill, namun juga aksi atraktif yang membuat penonton terkesima.
Bayangkan saja, puluhan atlet terbang dengan kostum unik. Mulai kostum buaya, spiderman, tari tradisional hingga hantu pun turut melayang-layang di langit Gunung Banyak. Sebuah cara kreatif untuk menunjukkan bahwa olahraga ekstrem ini juga bisa dikemas fun dan menghibur.
Kepala Disparta Kota Batu, Onny Ardianto menyatakan total ada 86 peserta yang mengikuti kejuaraan tahun ini. Mereka terdiri dari 83 atlet dan tiga official. Tak sekadar banyak, peserta juga datang dari lintas negara.
“Tercatat ada 68 atlet dari Indonesia, 14 atlet dari Malaysia, dan satu atlet dari Thailand,” ungkap Onny.

KELAS INTERNASIONAL: Aksi unik dari atlet paralayang, saat pembukaan event paralayang kelas internasional di Kota Batu. (Foto: Ananto Wibowo/Malang Post)
Para atlet akan berlaga di empat kategori yang telah disiapkan, yaitu overall, team, women dan junior. Mereka dijadwalkan bertanding selama empat hari penuh, mulai 17 Juli hingga 20 Juli 2025.
“Khusus atlet mancanegara, beberapa sudah tiba lima hari sebelum event dimulai. Ini bukti antusiasme mereka dalam mengikuti event ini,” imbuhnya.
Lewat ajang internasional ini, Pemkot Batu berharap olahraga paralayang bisa makin membumi. Bukan hanya sebagai olahraga ekstrem semata, tapi juga menjadi ikon sport tourism di Kota Batu.
“Kegiatan ini juga jadi ajang menambah jam terbang para atlet kita, terutama atlet lokal. Harapannya, event ini bisa berkelanjutan dan memberikan efek positif bagi masyarakat,” tegas Onny.
Sebagai kota wisata, Pemkot Batu memang terus mencari cara kreatif mendongkrak jumlah kunjungan wisatawan. Lewat sport tourism seperti BISTF ini, mereka optimistis jumlah kunjungan wisata akan meningkat, otomatis sektor perhotelan, restoran hingga UMKM bakal ikut kecipratan rejeki. “Event ini diharapkan jadi pemicu pertumbuhan ekonomi di tengah efisiensi anggaran pemerintah,” papar Wakil Wali Kota Batu, Heli Suyanto.
Heli bahkan menyebut event ini sebagai langkah strategis untuk menjadikan Kota Batu sebagai pusat sport tourism di Jatim. “Kami ingin di tahun-tahun mendatang, peserta lebih banyak dan tak hanya dari kawasan ASEAN. Negara-negara di luar Asia Tenggara harus ikut meramaikan,” ujarnya.

Namun tak hanya bicara pariwisata, Heli juga memasang target tinggi. Sebagai tuan rumah, atlet-atlet paralayang Kota Batu diharapkan bisa unjuk gigi. “Mereka berlaga di rumah sendiri. Medan dan lintasan sudah akrab. Harusnya bisa jadi keuntungan untuk meraih hasil terbaik,” tegasnya.
Sementara itu, Kadispotdirga Lanud Abd Saleh, Kolonel Pom Koonst Donnel Soriton, yang mewakili Komandan Lanud Abd Saleh sekaligus Ketua Fasida Jatim, Marsekal Pertama TNI Reza R.R. Sastranegara, tak lupa mengingatkan soal aspek keselamatan kepada para atlet.
“Olahraga paralayang ini berisiko tinggi. Satu kesalahan kecil saja bisa berakibat fatal. Maka keselamatan harus jadi prioritas nomor satu,” pesannya di hadapan seluruh peserta.
Lebih dari sekadar ajang kompetisi, menurut Soriton, BISTF 2025 adalah momentum mengukur kemampuan dan mental bertanding para atlet. “Tunjukkan kemampuan terbaik kalian. Bertandinglah dengan semangat, sportivitas, dan determinasi tinggi. Tapi jangan abaikan keselamatan” tambahnya.
Pihak Lanud Abd Saleh sendiri memberi apresiasi kepada Pemkot Batu yang berhasil menggelar event bertaraf internasional ini secara profesional. Apalagi jumlah peserta di event ketiga ini melonjak dibanding event sebelumnya. Tahun lalu, peserta hanya di angka 62 atlet. Kini melonjak menjadi 83 atlet.
BISTF 2025 resmi mengibarkan pesonanya di langit Songgomaruto. Bukan sekadar olahraga, namun juga suguhan atraksi udara yang memikat. Bukan sekadar kompetisi, namun juga pesta wisata yang memantik denyut ekonomi warga. (Adv/Ananto Wibowo)