
MALANG POST – Wali Kota Batu, Nurochman, menegaskan pentingnya peningkatan daya saing daerah dalam menghadapi dinamika pembangunan yang semakin kompetitif. Hal itu disampaikan saat membuka Sosialisasi Indeks Daya Saing Daerah (IDSD) Tahun 2025 di Ruang Rapat Utama Balai Kota Among Tani.
Kegiatan tersebut turut menghadirkan Deputi Bidang Riset dan Inovasi Daerah Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) serta Penanggung Jawab BRIN Area Jawa Timur-Bali sebagai narasumber.
Kegiatan ini diikuti seluruh kepala SKPD di lingkungan Pemkot Batu, menjadi momentum penting untuk mengevaluasi capaian pembangunan sekaligus menyusun strategi percepatan pertumbuhan ekonomi lokal.
Cak Nur sapaan Nurochman mengingatka, jajarannya agar tidak hanya bergantung pada citra Kota Wisata yang selama ini melekat di Kota Batu. Menurutnya, branding itu penting, tetapi tidak cukup untuk mendorong daya saing daerah secara menyeluruh.
“Kadang kita terbuai oleh nama besar Kota Batu sebagai kota wisata. Tapi jangan lupa, ada sektor UMKM, pertanian dan potensi lokal lain yang harus terus kita dorong. Jangan hanya terpaku pada pariwisata,” ujarnya.
Ia juga menyoroti persoalan teknis namun berdampak besar, yaknibpelaporan data. Menurutnya, ketidakoptimalan pelaporan data ke pusat selama ini membuat capaian Kota Batu tak terbaca maksimal. Akibatnya, posisi daya saing Kota Batu secara nasional belum seperti yang diharapkan.
“Data kita kadang tidak terlaporkan dengan baik. Ini membuat indeks kita tertinggal, bahkan masih di bawah Kota Probolinggo. Padahal potensi Batu jauh lebih besar,” jelasnya.

MENINGKAT: Pemkot Batu saat menggelar Sosialisasi Indeks Data Saing Daerah tahun 2025 di Rupata Balai Kota Among Tani. (Foto: Ananto Wibowo/Malang Post)
Meski demikian, ada perkembangan positif. Skor IDSD Kota Batu tercatat meningkat dari 3,34 pada 2023 menjadi 3,81 di tahun 2024, atau naik 0,47 poin. Nurochman menyebut, kenaikan ini harus dijadikan modal untuk melangkah lebih jauh.
“Jangan cepat puas. Kenaikan ini adalah hasil kerja keras kita bersama, tapi ini baru awal. Harus ada langkah strategis, termasuk percepatan pembangunan TPST Tlekung yang juga bisa menjadi pengungkit daya saing kita di bidang pengelolaan lingkungan,” tambahnya.
Dalam forum itu, Nurochman meminta dukungan konkret dari BRIN. Ia berharap masukan analitis dan rekomendasi dari lembaga riset nasional tersebut bisa membantu Pemkot Batu melahirkan kebijakan yang benar-benar berdampak bagi masyarakat.
“Kami ingin setiap langkah yang kami ambil betul-betul berbasis data dan kajian. Agar kebijakan yang dihasilkan tidak sekadar proyek, tapi memberi manfaat riil untuk warga Batu,” tegasnya.
Sementara itu, Perwakilan BRIN, Masluhin mengapresiasi komitmen Pemkot Batu dalam meningkatkan daya saing daerah. Integrasi visi MBATU SAE dengan kebijakan berbasis kearifan lokal menjadi kekuatan tersendiri dalam pembangunan berkelanjutan.
Kegiatan itu ditutup dengan komitmen bersama untuk memperkuat koordinasi lintas sektor, pemantauan berkala, serta penyusunan program yang lebih terarah. Tujuannya jelas, mendorong peringkat IDSD Kota Batu naik lebih tinggi di tahun 2025. (Ananto Wibowo)