
EROSI: Kepala UPT TPU dari Dinas Lingkungan Hidup Kota Malang, Ansori, bersama warga meninjau lokasi makam warga RW 4 Lahor Bunulrejo, yang tergerus anak Sungai Bango, Kamis (17/7/2025). (foto : Istimewa)
MALANG POST – Ketua RW 4 Kelurahan Bunulrejo, Blimbing, Arif Nasrudin berharap Pemerintah kota (Pemkot) Malang, membantu pembangunan plengsengan, pada tmakam milik warga Lahor, di wilayah RW 4 Kelurahan Bunulrejo.
Makam dari warga RW 3, 4, 5 dan RW 6, di wilayah Kelurahan Bunulrejo, yang menjadi satu kawasan, kondisinya sangat memprihatinkan. Bahkan sudah ada empat makam warga yang ada di tepi anak Sungai Bango, tergerus dan hilang terbawa arus.
“Jika hal ini tidak segera ditangani, kami khawatir erosinya lebih meluas. Untuk itu, kami berharap Pemkot Malang memberikan bantuan pembangunan plengsengan di makam sini,” jelas Arif saat dikonfirmasi Malang Post, Kamis (17/07/2025).
Apalagi sejak 2018 lalu, setiap tahunnya warga selalu mengajukan permohonan pembangunan plengsengan. Melalui program musyawarah rencana pembangunan kelurahan (Musrenbangkel). Tapi faktanya sampai saat ini belum ada solusinya.
“Masa makam di Sumbersari, Lowokwaru, yang viral plengsengannya ambrol, langsung mendapatkan bantuan dan penanganan dari Pemkot Malang. Tapi yang di sini tidak ada bantuan. Alasannya karena berkaitan dengan kewenangan Irigasi (BBWS) Jawa Timur,” tuturnya.
Kalau memang menjadi kewenangan Irigasi BBWS Jawa Timur, lanjut dia, seharusnya Pemkot Malang bisa membantu mencarikan solusi. Tidak sekedar melimpahkan masalah pada pihak lain.
“Sebagai warga, kami memiliki keterbatasan untuk menindaklanjutinya.”
“Kami hanya bisa melaporkan dan mengusulkan. Selanjutnya menunggu dukungan Pemkot Malang. Karena biaya pembangunan plengsengan tersebut cukup besar,” tuturnya.
Diakuinya, beberapa waktu lalu Dinas PUPRPKP dan irigasi, sudah melakukan survei, tapi tidak ada tindak lanjutnya. Karena makam itu bukan fasum milik Pemkot, melainkan dikelola murni oleh warga RW 4 bersama RW lainnya.
Terpisah, Kepala UPT Tempat Pemakaman Umum Dinas Lingkungan Hidup (TPU-DLH) Kota Malang, Ansori, mengaku masih akan mengecek kondisi di lapangan, terkait adanya empat makam yang hilang terbawa arus.
“Kami belum bisa melangkah lebih jauh, karena mesti dikomunikasikan dan dikoordinasikan dengan pihak-pihak terkait yang berwenang.”
“Kawasan itu di tepi sungai yang menjadi kewenangan Irigasi BBWS Jawa Timur. Kami mesti koordinasi terlebih dahulu dan itu ranahnya pimpinan.”
“Kami sekedar bantu cek lokasi, sekaligus melaporkan ke pimpinan,” ujarnya. (Iwan Irawan/Ra Indrata)