
MALANG POST – Aroma Catering Malang, berdiri sejak tahun 2010. Diawali menjadi tenaga konsultan kuliner di seluruh Jawa Timur hingga luar pulau. Seperti Banjarmasin dan Jakarta.
Dari seringnya menjadi tenaga ahli kuliner, Chef Avi berpikir kenapa tidak membuka catering sendiri.
Chef Avi, pemilik dari Aroma Catering ini mencoba membangun bisnis sendiri. Chef Avi yang jebolan kuliah perhotelan di Surabaya, serta berpengalaman di hotel bertaraf internasional hingga Jakarta ini, sebagai modal utama untuk melakukan bisnis kuliner.
Aroma berdiri di tahun 2010 ini, gebrakan awal di Kota Malang dengan membuat spesial menu yang menawan.
“Maklum baru turun gunung dari hotel, ilmunya pun fresh hotel. Sempat minder dan tamu banyak keluarga dari Bali. Mereka suka cita dengan selera cita rasa yang tinggi dan berinteraksi dengan ilmu internasional. Kita tahu Bali adalah destinasi dunia pariwisata,” kata Chef Avi.
Aroma tidak di situ saja kiprahnya. Pada 2010 di Kota malang belum mengenal ice carving, Aroma Catering menampilkan ice carving setinggi hampir menyentuh internet gedung Dodikjur SKI Kota Malang. Hanya 30 cm lagi menyentuh langit-langit.
Ini sangat memukau. Keluarga dari Bali tidak menyangka di Kota Malang ada pemahat ice yang mana di Bali adalah tempat seniman pahatan dan ice carving di Bali hal biasa.
“Kami berjalan dengan luarbiasa. Di tahun 2019 Aroma Catering melejit lima besar. Karena atraksi kuliner ditampilkan dengan mendidik warga asli Arema, untuk belajar kuliner,” ujarnya.
Seperti atraksi juggling campur minuman. Food parade dan teppayaki, atraksi soatula atau disebut Sutil.
Termasuk pisau dan garpu jadi sasaran atraksi chef Avi. Tapi semua itu harus terlatih. Jangan coba di rumah sendiri tanpa instruktur yang expert di atraksi kuliner.
Menu-menu andalanpun tidak luput dari bidikan konsumen. Mulai sapi lada hitam, terayaki dan kakap asam manis. Nasi gorengnya, aroma tiada duanya selalu ludes di awal.
“Kami juga ada menu Nusantara yang tiada duanya. Seperti lontong kikil rawon dan iga. Ini tetangga saya dan customer, mimpi-mimpi ingin menu ini,” sebut Chef Avi.
Dan jangan lupa sup merah yang sangat rekomended. Tomyam, nasi kebuli, kebab, laksagna, bakso Malang, serta rolade, menjadi langganan para customer Aroma Cetering. Termasuk customer yang dokter, kemudian diorder untuk rumah sakit, saat ada cara para dokter.
Chef Avi yang pernah mendapatkan penghargaan MURI ice carving di Ancol, dengan membuat menara Syahbandar setinggi 3 meter dan banyak lainnya pahatan sejumlah dua ribu balok es. Lalu menjadi pelatih kuliner di setiap kota.
Tidak diragukan lagi, ilmu kuliner Chef Avi selalu mewarnai kuliner di kota tercinta Malang Raya, dengan cita rasa yang tinggi dan atraksi kuliner yang masih langkah di catering dan hanya ada di hotel berbintang
Dalam waktu dekat, Chef Avi membuka cafe di sekitar Malang Raya.
“Karena kita kita sering mendapatkan permintaan dari customer. Katanya, Chef gak buka restoran. Smoga ini menjadi doa dan harapan bisa terealisasi,” pungkasnya. (*/Sarah)