
MALANG POST – Karnaval Bersih Desa Kelurahan Mulyorejo Sukun, Kota Malang, diwarnai kericuhan. Antara warga setempat dengan peserta karnaval yang membawa sound horeg. Minggu (13/7/2025).
Belum diketahui dari RT dan RW mana yang mengusung sound horeg tersebut. Tetapi berdasarkan keterangan saksi, warga merasa terganggu dengan suara sound horeg tersebut. Karena bunyi yang sangat keras, membuat bayi dan orang yang sakit benar-benar terganggu.
Kesalahpahaman antara warga dan peserta pun tak terelakkan. Bahkan ada aksi pemukulan yang dilakukan beberapa peserta karnaval kepada warga setempat.
“Untuk kejadian secara pastinya kami kurang paham, karena sangat cepat dan spontan. Seperti di medsos itu, ada satu atau dua peserta yang melakukan pemukulan kepada warga,” terang penonton karnaval Bersih Desa Mulyorejo.
Terkait hal ini, pihak kelurahan dan panitia bersih desa masih belum memberikan penjelasan atau tanggapannya.
Camat Sukun, Dian Kuntari, mengaku belum mendapat laporan detail dari Lurah Mulyorejo. Namun dipastikan permasalahan itu sudah berhasil dilerai, saat kejadian berlangsung di lokasi.
“Kami bersama pihak terkait, panitia acara Bersih Desa, masyarakat setempat dan kedua belah pihak yang berkonflik serta pihak Kepolisian, akan menyelesaikan dengan damai atau kekeluargaan,” jawab Dian, Minggu (13/07/2025).
Terpisah, Kapolsekta Sukun, Kompol Ryan Wahyuningtiyas menyampaikan, mestinya insiden seperti tadi sebenarnya tidak boleh terjadi. Semua pihak harus bisa memahami dan menempatkan diri pada posisinya. Antara yang suka hiburan (sound horeg) atau yang tidak suka hiburan.
“Harus ada sikap saling menghargai dan saling menjaga keamanan dan kenyamanan semua wilayah. Kami akan membahasnya setelah bersih desa selesai.”
“Kita selesaikan dengan musyawarah kekeluargaan dan bisa dilaksanakan dengan damai,” ucap Kompol Ryan saat dihubungi Malang Post. (Iwan Irawan/Ra Indrata)