
MALANG POST – Seringnya penggunaan gawai, bisa berdampak pada kemampuan anak berinteraksi. Karenanya, penggunaan gadget pada anak seharusnya didampingi orangtua dan diberikan batas durasi pemakaian gadget per hari.
Hal itu disampaikan Psikolog Klinis, Alifa Fadia Ainaya, saat menjadi narasumber talkshow di program Idjen Talk, yang disiarkan langsung Radio City Guide 911 FM, Sabtu (12/7/2025) kemarin.
“Penggunaan gawai pada anak yang berlebihan, bisa berdampak pada daya fokus, interaksi sosial dan kemampuan berpikir anak,” katanya.
Alifa juga menyampaikan, penggunaan gadget yang berlebihan juga berdampak pada tingkat literasi anak.
Untuk meningkatkan minat baca anak, ujarnya, bisa dimulai dengan mengajak anak membaca bersama dan membiarkan anak memilih buku yang ingin dibaca.
Sedangkan untuk mengatasi ketergantungan anak pada gawai, Alifa menyarankan orang tua untuk membuat jadwal rutin tanpa gawai. Seperti waktu membaca, bermain dan berbicara.
“Orang tua harus memberikan contoh dengan tidak bermain gawai, saat mendampingi anak belajar. Serta menerapkan screen time yang sehat maksimal satu jam untuk usia 2-5 tahun dan dua jam untuk usia SD,” tegasnya.
Sementara Pegiat Literasi, Muammar Nur menyampaikan, perkembangan teknologi jadi tantangan serius untuk tingkat literasi Gen Alpha.
Apalagi Gen Alpha tumbuh dengan berinteraksi langsung dengan teknologi dan disuguhkan derasnya arus informasi.
“Paparan video pendek pada Gen Alpha bisa berdampak pada kemampuan literasi anak. Salah satunya membuat kemampuan fokus anak,” tegasnya.
Meski demikian, ada perkembangan positif di Kota Malang dengan munculnya berbagai komunitas literasi.
Beberapa komunitas seperti Medan Baca dan Duduk Baca aktif menggelar kegiatan.
“Geliat literasi ini menunjukkan adanya kesadaran masyarakat akan pentingnya budaya membaca. Walaupun kebanyakan kegiatan literasi masih terbatas pada kalangan mahasiswa dan belum menjangkau siswa tingkat SD, SMP dan SMA secara optimal,” pungkasnya. (Anisa Afisunani/Ra Indrata)