
TUTUP KCS: Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa saat menitip KCS SMK PGRI 3 Malang di Lapangan Pusdik Arhanud. (Foto: Ananto Wibowo/Malang Post)
MALANG POST – Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa secara resmi menutup rangkaian kegiatan Kegiatan Cinta Sekolah (KCS) SMK PGRI 3 Malang Tahun Ajaran 2025/2026, Jumat (11/7/2025). Upacara penutupan digelar di Lapangan Pusdik Arhanud, Desa Pendem, Kecamatan Junrejo, Kota Batu, dengan melibatkan 989 siswa baru.
Dalam kesempatan itu, Khofifah menegaskan pentingnya pendidikan karakter sebagai pondasi utama dalam menyiapkan generasi masa depan. Ia menekankan bahwa penguatan mental, spiritual dan kedisiplinan harus dimulai sejak bangku sekolah.
“Saya berpesan kepada para siswa, belajarlah dengan sungguh-sungguh, milikilah karakter yang baik dan bangunlah cita-cita yang tinggi. Jauhi narkoba, alkohol dan rokok. Itu kunci menuju masa depan yang gemilang,” ujar Khofifah.
Ia menambahkan, generasi Indonesia Emas 2045 harus lahir dalam kondisi sehat, bukan hanya secara fisik, tapi juga sehat secara psikologis dan karakter.
Program KCS di SMK PGRI 3 Malang sendiri mengusung tema Tri Astha Garda Niskala, yang menitikberatkan pada penguatan nilai nasionalisme, keindonesiaan, serta disiplin pelajar. Gubernur menilai pendekatan ini sangat relevan dengan kebutuhan zaman, terlebih dalam menghadapi tantangan global.
“Melalui penggemblengan seperti ini, siswa mendapat bekal bukan hanya akademik, tapi juga nilai-nilai kebangsaan dan kedisiplinan. Inilah pendidikan karakter yang sejati,” tambahnya.
Khofifah juga mengapresiasi keragaman siswa di SMK PGRI 3 Malang. Menurutnya, kehadiran pelajar dari berbagai daerah seperti Flores, Medan, hingga Batam, menunjukkan tingginya kepercayaan masyarakat terhadap kualitas pendidikan sekolah ini.
“Biasanya kita lihat keragaman semacam ini di perguruan tinggi. Tapi ini SMK. Artinya, ada pembinaan luar biasa yang terjadi di sini,” ucapnya.
Kiprah sekolah ini di tingkat provinsi juga tidak main-main. Bersama SMK lain di Jatim mer ka akan mengikutiLomba Kompetensi Siswa (LKS) akhir Juli mendatang.
“Ini bukan sekadar ajang lomba, tetapi momentum untuk mengukur kompetensi dan kesiapan siswa bersaing di dunia nyata,” tegas Khofifah.
Gubernur juga menyinggung fenomena meningkatnya peminat SMK dalam SPMB tahun ini. Ia bahkan ikut menyaksikan langsung proses pendaftaran saat dibuka tengah malam.
“Baru 48 menit dibuka, beberapa jurusan sudah penuh. Ini menandakan jurusan-jurusan tersebut memang tersambung langsung dengan kebutuhan dunia industri,” katanya.
Jurusan seperti otomotif, disebut sebagai favorit. Kondisi itu, menurutnya, harus dibarengi dengan peningkatan kualitas dan pemanfaatan teknologi terbaru seperti kecerdasan buatan (AI).
“Hampir semua sektor kini terkoneksi dengan AI. Maka sekolah-sekolah juga harus berbenah. Harus ada peningkatan kompetensi guru dan kurikulum agar tidak tertinggal,” paparnya.
Kepala Dinas Pendidikan Jawa Timur Aries Agung Paewai menambahkan, pemerintah terus mendorong penguatan konektivitas antara SMK dengan dunia usaha dan dunia industri (DUDI). Tujuannya agar lulusan SMK dapat langsung terserap di dunia kerja.
“Kami ingin membangun link and match yang konkret, bukan hanya di atas kertas. Anak-anak kita sekarang banyak yang langsung kerja setelah lulus. Ini capaian yang harus kita jaga dan tingkatkan,” ujarnya.
Ia menegaskan, SMK tidak cukup hanya mengandalkan aspek akademik dan teknis. Sekolah harus mendorong kolaborasi lintas bidang agar siswa siap menghadapi tantangan kerja yang semakin kompleks.
“Kalau tidak terkoneksi dengan teknologi, apalagi AI, maka akan tertinggal. Sekolah harus aktif. Guru juga harus dibekali pelatihan dan sertifikasi agar mampu mendidik sesuai kebutuhan zaman,” tegas Aries.
Sementara itu, Kepala SMK PGRI 3 Malang Moch. Lukman Hakim menyebut, sekolahnya telah menerapkan kurikulum inovatif yang mengacu pada delapan kompetensi utama Profil Pelajar Pancasila.
“Kami ingin mencetak lulusan yang bukan hanya cerdas akademik, tapi juga siap mental dan cinta tanah air. Pendidikan karakter seperti ini menjadi DNA kami sejak awal,” tutupnya. (Ananto Wibowo)