
CHARACTER BUILDING: Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa bersama peserta KCS ke 38 Skariga Malang, beserta Panitia Pelaksana Acara, melambaikan bendera merah putih sebagai generasi berjiwa nasionalisme dan Pancasilais. (Foto Iwan Irawan/Malang Post)
MALANG POST – Bersemangatkan Tri Astha Garda Niskala (pelopor penerus generasi sekaligus pelindung bangsa yang kuat nan kokoh), menjadi tema utama di Kegiatan Cinta Sekolah (KCS) ke-38, yang diikuti 987 siswa SMK PGRI 3 (Skariga) Malang.
Siswa yang berasal dari berbagai penjuru tanah air, mulai 3-12 Juli 2025, ditempa penguatan character building (pembentuk karakter), di Pusat Pendidikan Arhanud (Pusdikarhanud) TNI AD Karangploso, Pendem, Kota Batu.
Lukman Hakim, Kepala Skariga Malang, menyebut, KCS untuk mencetak siswa sebagai calon generasi penerus bangsa. Memiliki karakter yang berjiwa tertib, disipilin dan bertanggungjawab.
Mereka siap berprestasi dan mengedepankan akhlak dan moralitas yang tinggi. Sanggup menjadi siswa yang no narkoba, no bullying, no kekerasan, no judi online dan no sikap negatif lainnya.
“Di hadapan Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, yang memimpin penutupan KCS Skariga ke-38, para siswa juga menunjukkan performance aksi delapan kompetensi profil dari Skariga Malang. Karena ini juga bagian dari masa pengenalan orientasi lingkungan sekolah (MPLS),” tambahnya, Jumat (11/7/2025).
Ditambahkan, KCS 2025 selanjutnya akan menggabungkan kurikulum merdeka dan Deep Learning, pada delapan kompetensi dengan profil pelajar berjiwa Pancasila. Setelah jiwa dan mentalnya dikokohkan. Berbasis, tertib, disiplin, bertanggungjawab, bermoral serta berprestasi.
“Ke depannya, kita dorong menjadi siswa yang berinovasi, berkreativitas serta berprestasi di setiap peluang.”
“Kami bertekad membawa pendidikan di Kota Malang sukses di Jawa Timur, sekaligus bisa mewakili di tingkat nasional. Sekolah swasta di Kota Malang dan Jawa Timur, sanggup menjadi percontohan nasional,” ungkapnya.
Pihaknya juga menyakini, pembentukan dan pendidikan karakter di Skariga Malang, memiliki DNA karakter khusus, yang tertanam di setiap diri siswa Skariga Malang. Bahkan diyakini bakal dikenang hingga dewasa nanti.
“Alumnus Skariga Malang, kami harapkan kelak menjadi siswa tangguh, terintegrasi dan berketrampilan serta siap berkompetisi di dunia usaha dunia industri (DUDI).”
“Mampu menjawab serta menaklukkan tantangan zaman yang serba digital dan modern. Mengingat saat ini sudah era Artificial Intelligence (AI) tersebar di dunia internasional,” tandasnya.

GUBERNUR: Khofifah Indar Parawansa didampingi Kepala SMK PGRI 3 Malang, Lukman Hakim, saat ditemui usai penutupan KCS ke 38, di Pusdikarhanud TNI AD, Karangploso, Pendem Kota Batu, Jumat (11/7/2025). (Foto: Iwan Irawan/Malang Post)
Selepas memimpin penutupan, Gubernur Jawa Timur, menyampaikan, KCS Skariga Malang ini bisa menjadi percontohan ideal, dalam membangun sekaligus membentuk karakter anak bangsa menuju Indonesia Emas 2045.
“Kami melihat di dalam Character Building selama sepuluh hari, siswa ditempa dengan karakter positif, nasionalisme, kedisiplinan dan rasa tanggungjawab yang besar. Yang diberikan oleh tenaga berpengalaman berbasis pendidikan militer,” jelas Khofifah.
Apalagi, tambahnya, keberadaan Skariga Malang telah mendapatkan kepercayaan masyarakat. Hingga siswa-siswinya berasal dari berbagai penjuru di tanah air. Mulai dari Batam, Medan, Flores serta daerah lainnya. Yang membuktikan pembinaan karakter dan vokasi di Skariga Malang diakui secara luas.
“Kami yakin, Skariga Malang menjadi percontohan bagi SMK di Jawa Timur maupun nasional.”
“Pola pendidikan dan pembinaan karakternya, terus ditingkatkan lebih maju lagi. Skariga Malang akan berhasil mencetak siswa yang berkompeten, berdedikasi, generasi unggul, serta berhasil menjawab tantangan dunia luar dengan prestasi,” sambung dia.
Terpisah, salah satu peserta KCS ke-38 dari jurusan Desain Komunikasi dan Visual (DKC) Skariga Malang, Muhammad Azka Andrian menuturkan, dengan adanya KCS ini, diyakini membantu pembentukan karakter lebih tertib dan disiplin, serta memiliki tanggungjawab.
“Setelah mendapatkan tempaan karakter positif ini dari Pusdikarhanud, kami ingin mendapatkan pendidikan akademik dari Skariga Malang.”
“Harapan kami dan orang tua, dengan tekun belajar disertai banyak doa sekaligus berinovasi maupun berkreasi, akan mengantarkan menuju kesuksesan. Siap berkompetisi di DUDI. Kelak bisa hidup lebih mapan dan bermanfaat bagi banyak orang,” pungkasnya. (Iwan Irawan/Ra Indrata)