
MALANG POST – Skuadra Singo Edan gagal total di Piala Presiden 2025. Tidak hanya gelar juara bertahan melayang, tapi salah satu pemain asingnya, Paulinho Mocellin, kini menjadi ‘public enemy’ di belantika sepak bola tanah air.
Itu setelah pemain bernama lengkap Paulo Roberto Moccelin, melakukan tekel keras kepada pemain Timnas Indonesia, Ole Lennard Ter Haar Romenij, di menit ke-15 laga kedua Piala Presiden 2025.
Striker Oxford United itu, bahkan harus ditandu keluar lapangan karena tidak mampu melanjutkan pertandingan. Meski di menit ke-9, Ole Romenij sempat mencetak gol ke gawang Lucas Frigeri, kiper Arema FC.
Selepas laga Arema FC versus Oxford United, yang berlangsung Kamis (10/7/2025) malam, di Stadion Si Jalak Harupat, Instagram milik pemain 31 tahun ini langsung diserbu netizen. Paulinho benar-benar dirujak oleh pecinta Timnas Indonesia.
“Ga klub, ga suporter, ga pemain, edann kabeh,” tulis salah satu akun a*******af, pada akun Instagram Paulinho.
Sebagian besar komentar, menuding Paulinho bermain terlalu keras di laga yang seharusnya menjadi ajang pemanasan pramusim. Bukan pertandingan penuh tensi tinggi.
Apalagi netizen menilai yang dilakukan pemain sayap kiri Arema FC itu, berpotensi menganggu persiapan Timnas Indonesia.
Karena serbuan netizen itulah, memaksa Paulinho yang baru musim ini bermain di kompetisi tertinggi di Indonesia, memutuskan untuk menonaktifkan fitur komentar di Instagram pribadinya.
Namun hingga berita ini diturunkan, sekitar 38 ribu komentar netizen sudah masuk. Mayoritas menghakimi Paulinho atas tindakannya. Terlebih wasit Wiwat Jumpaoon asal Thailand, hanya memberikan kartu kuning atas tekling keras tersebut.
Beberapa jam setelah tragedi tekel horor, yang terjadi dihadapan ribuan Aremania yang memadati Stadion Si Jalak Harupat, Romenij mengunggah foto kakinya menggunakan alat bantu penyangga engkel pada bagian kaki kanan.
Dalam foto itu, Romeny juga menyampaikan pesan soal kondisi terkini dan dampak dari tekel Paulinho.
“Terima kasih untuk semua pesan. Sayangnya saya akan absen untuk beberapa waktu.”
“Tetapi saya akan melakukan segalanya, agar bisa kembali secepat mungkin. Selalu tegakkan kepala,” tulis Romeny.
Lantas bagaimana komentar kubu Arema FC?
Pelatih Arema FC, Marcos Santos, yang buka suara terkait tekel keras Paulinho kepada Ole Romenij. Yang dalam tayangan ulang, memang terlihat melakukan injakan ke kaki kanan Ole Romenij.
Kata pelatih asal Brasil itu, tekel yang dilakukan Paulinho adalah suatu kejadian yang tidak bisa dihindarkan dalam sepak bola.
Meski demikian, tanpa membuat banyak alasan. Termasuk memperhatikan kritik keras dari suporter Timnas Indonesia, Marcos Santos mengaku sudah meminta maaf kepada Ole Romenij.
“Paulinho juga sudah memohon maaf kepada Ole.”
“Jadi kondisi saat itu, dia coba masuk. Paulinho siap dan Ole juga siap ambil bola. Tapi karena sudah terlanjur masuk, Ole terkena injakan,” sebutnya.
Mascos Santos juga berharap publik sepak bola di tanah air, tidak langsung menghakimi Paulinho, hanya karena hubungannya dengan pemain Timnas Indonesia.
Pihaknya meminta semua pihak, untuk melihat insiden tersebut dalam konteks yang lebih luas.
“Tapi kita tidak bisa marah, ‘oh karena dia pemain timnas lalu suporter marah’. Kita lihat dulu kejadiannya seperti apa,” kata pelatih 46 tahun itu.
Terlebih-lebih, Marcos Santos juga membenarkan jika masalah antara Paulinho dan Romenij telah diselesaikan secara internal dan sportif.
“Paulinho dan Romenij sudah saling menghormati dan menyelesaikannya secara sportif,” tegasnya.
Sedangkan pelatih Oxford United, Gary Rowett mengungkapkan cedera yang dialami Ole Romenij cukup serius.
“Ole mengalami cedera yang cukup buruk dan kita akan lihat kemungkinan bermain dalam final,” kata Rowett dalam keterangan tertulis di Bandung.
Menurut Rowett, absennya Romeny menjadi kerugian timnya. Terlebih banyak pendukung berharap melihat penyerang naturalisasi Timnas Indonesia itu tampil pada partai puncak.
“Tapi tentu akan ada banyak fans yang ingin melihatnya bermain. Jika mereka bisa bermain tentu itu bagus dan jika tidak, semua harus bisa menerimanya,” kata dia. (*/Ra Indrata)