
KEPALA Dinas Perhubungan Kota Malang, Saleh Widjaja Putra. (Foto: Iwan Irawan/Malang Post)
MALANG POST – Keinginan warga Kelurahan Gadingkasri, agar ada rekayasa arus lalu lintas di Jalan Terusan Surabaya, saat ini tengah dibahas Dinas Perhubungan Kota Malang, bersama Forum Lalu Lintas.
Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Malang, Saleh Widjaja Putra menjelaskan, jalan yang berada di perbatasan Kelurahan Gadingkasri, Klojen dan Kelurahan Sumbersari, Lowokwaru Kota Malang, saat ini masuk kajian awal. Nantinya akan kajian selanjutnya untuk dibahas bersama pihak terkait.
“Semisal kita mesti audiensi dengan warga dan pedagang di sekitarnya, untuk mendapatkan respon mereka,” jelas Widjaja kepada Malang Post, Rabu (9/7/2025).
Dijelaskan, warga setempat selama ini merasakan kemacetan di Jalan Terusan Surabaya. Disisi lain, jalannya memang sempit dan banyak PKL yang berjualan di tepi jalan. Belum lagi parkir dari aktifitas masyarakat yang melakukan transaksi di sekitar situ, menambah valume kemacetan yang terjadi.
Belum lagi di jalan tersebut, tambahnya, kemacetan terjadi karena ada arus berlawanan, yang ingin mengakses ke Jalan Terusan Surabaya dan sebaliknya.
Untuk itu, usulan dari warga RW 3 Gadingkasri harus diimbangi dari warga RW 5 Kelurahan Sumbersari.
“Tapi kalau nanti memang ada rekayasa lalu lintas, kami berharap warga setempat mendukung. Meski penerapan rekayasa itu tidak bisa dilakukan cepat. Butuh waktu dan proses untuk mempelajari.”
“Mengingat Jalan Terusan Surabaya perbatasan Kelurahan Gadingkasri dan Kelurahan Sumbersari. Dampak satu arah baik positif dan negatifnya, harus detail mengkajinya bersama forum lalu lintas serta pihak terkait lainnya,” ungkapnya.
Terpisah, Lurah Gadingkasri, Rendra Kurnia Wardhana menegaskan, usulan warganya belum bisa dipastikan langsung bisa dieksekusi. Karena berkaitan dengan warga perbatasan di RW 5 Kelurahan Sumbersari.
“Kami tadi hadir saat rapat bersama forum lalu lintas. Masih banyak hal yang perlu dibahas dan dikaji lebih dalam lagi.”
“Rencana itu menyangkut lintas kelurahan dan kecamatan. Pasti banyak hal perlu dibahas dengan warga Sumbersari,” tambahnya. (Iwan Irawan/Ra Indrata)