
MALANG POST – Keamanan di lingkungan sekolah itu satu hal yang penting. Ketika lingkungan aman, maka siswa siswi bisa lebih semangat dalam mengikuti kegiatan belajar mengajar.
Ketika keamanan sudah terwujud, maka kenyamanan itu akan dengan sendirinya muncul.
Hal itu disampaikan Anggota Dewan Pendidikan Kota Malang, Dr. Hayat, SAP., MSi., saat menjadi nara sumber talkshow di program Idjen Talk, yang disiarkan langsung Radio City Guide 911 FM, Rabu (9/7/2025).
Hayat menambahkan, kegiatan pengenalan sekolah sendiri sifatnya turun temurun. Maka dari itu, perlu ada sikap yang lebih edukatif, manusiawi dan jauh dari perundungan.
“Sudah saatnya memutus rantai perundungan mulai sekarang.”
“Dengan adanya MPLS ini, diharapkan siswa paham dengan lingkungan sekolah, visi misi, sampai kurikulum sekolah,” katanya.
Dengan begitu setelah MPLS, kemudian masuk kegiatan belajar mengajar, siswa lebih siap.
Maka dari itu, tambahnya, citra sekolah di MPLS itu juga diharapkan bisa terjaga. Apalagi MPLS ini rawan terhadap pembullyan.
Hayat menambahkan, komunikasi OSIS dengan guru juga harus tercipta dengan baik. Untuk mewujudkan kegiatan yang bersifat edukatif dan relevan.
Karena itulah, kata Hayat, serangkaian giat MPLS itu, bukan hanya untuk memperkenalkan prasarana dan lingkungan sekolah ke siswa baru. Tapi juga untuk membentuk karakter.
“Kami juga akan melakukan pengawasan di lapangan, agar penerapannya benar-benar sesuai aturan.”
“Jadi laporan giatnya seperti apa diterima, untuk dilakukan evaluasi agar bisa dipastikan tidak ada perundungan yang terjadi,” tegasnya.
Sementara itu, Ketua OSIS SMAN 10 Malang, Alfinatus Zahro, menambahkan, dari tahun ke tahun kegiatan MPLS dilakukan, selalu mengedepankan sifat kreatif dan menyenangkan. Tujuannya untuk mencegah adanya perundungan.
Bahkan di sekolah, tambahnya, sudah ada tim anti bullying, yang nanti turut mengawasi kegiatan MPLS.
“Kalau persiapannya, sudah dilakukan jauh jauh hari. Saat ini proses persiapan sudah mencapai 80 persen,” katanya.
Dalam Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah atau MPLS, lanjutnya, setiap tahun selalu membawa tema baru. Seperti di tahun ini, tema yang diusung soal gunung. Tujuannya memperkenalkan gunung gunung di Indonesia.
“Jadi MPLS itu selalu dibentuk bergugus gugus, untuk memudahkan rangkaian kegiatan.”
“Kegiatannya pun beragam. Bukan hanya memperkenalkan tata letak sekolah dengan tour saja, tapi juga membentuk karakter siswa melalui materi arahan arahan dari guru,” sebutnya.
Alfina menambahkan, konsep MPLS dibuat menyenangkan dan kreatif. Bahkan untuk aturan sekolah juga disampaikan ke siswa siswi baru, guna mewujudkan visi misi sekolah. (Wulan Indriyani/Ra Indrata)