
MALANG POST – Kota Batu, yang dikenal dengan sejuknya udara dan hangatnya keramahan warga, kembali mendapat kepercayaan sebagai tuan rumah sebuah hajatan berskala nasional. Kali ini, giliran Gereja Kristen Setia Indonesia (GKSI) yang menggelar Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) sekaligus Rapat Kerja Nasional (Rakernas) tahun 2025 di kota apel.
Kegiata yang berlangsung di Kusuma Agrowisata tersebut, turut dihadiri langsung oleh Wakil Gubernur Jatim, Emil Elestianto Dardak dan Wali Kota Batu, Nurochman.
Rangkaian kegiatan tersebut berlangsung penuh keakraban, jauh dari kesan formal dan kaku. Apalagi ketika Cak Nur mengumumkan hadiah spesial dari Pemkot Baty untuk para peserta, yakni tiket gratis wisata ke Taman Rekreasi Selecta.
“Kami ingin para tamu merasa seperti di rumah sendiri. Selecta adalah simbol kebersamaan warga Batu. Destinasi wisata tertua yang dikelola oleh masyarakat sendiri. Ini bentuk penghormatan kami kepada saudara-saudara dari GKSI,” tuturnya.

RAKORNAS: Wakil Gubernur Jatim, Emil Elestianto Dardak bersama Wali Kota Batu, Nurochman saat menghadiri pembukaan Rakornas dan Rakernas GKSI di Kota Batu. (Foto: Ananto Wibowo/Malang Post)
Tak hanya soal pariwisata, Cak Nur menegaskan bahwa Kota Batu sangat terbuka terhadap berbagai kegiatan lintas iman. Ia menyebut kehadiran Rakornas dan Rakernas GKSI sebagai wujud nyata kepercayaan terhadap suasana kondusif dan harmonis yang sudah lama terbangun di kota ini.
“Ini bukan soal siapa mayoritas, tapi soal siapa yang siap merawat Indonesia,” imbuhnya.
Dukungan Pemkot Batu terhadap GKSI juga bukan hal baru. Sebelumnya, Cak Nur tercatat aktif hadir dalam sejumlah kegiatan keagamaan, termasuk menghadiri ibadah nasional di salah satu gereja. Sikap inklusif inilah yang jadi magnet kuat, bukan hanya bagi wisatawan, tapi juga organisasi-organisasi lintas iman yang butuh ruang dialog dan konsolidasi nasional.
Sementara itu, Emil Elestianto Dardak menyampaikan bpentingnya memperkuat semangat kebangsaan di tengah derasnya arus informasi digital yang rawan memecah belah.
“Bhinneka Tunggal Ika bukan hanya semboyan. Ia harus hidup di setiap ruang, termasuk ruang digital,” katanya.
Emil juga memberi apresiasi pada GKSI dan Pemkot Batu yang telah mencontohkan kolaborasi indah antara institusi agama dan pemerintah daerah.
“Rakornas ini bukan hanya bicara internal gereja. Ini juga tentang bagaimana kita menjaga ruang sosial kita tetap sehat,” kata Emil.
Tak hanya bicara program, Rakornas GKSI di Kota Batu ini serasa jadi oase, menegaskan bahwa keharmonisan bukan sekadar jargon, tapi bisa jadi kenyataan. Tentu saja, dengan kerja sama dan rasa saling menghormati. (Ananto Wibowo)