
Asterianne dari Byast Interior Design mengungkapkan jika emosi memainkan peran penting pada perancangan ruang dalam event istimewa Panggung Design Talk WOF untuk membangkitkan semangat baru industri kreatif. (Foto: Istimewa)
MALANG POST – Menurut laporan terbaru dari Indonesia Design District, tahun ini terjadi lonjakan 17 persen minat terhadap pendekatan desain berbasis emosi dan keberlanjutan dibandingkan tahun sebelumnya.
Tren ini juga tercermin dalam jumlah peserta Design Talk yang menembus angka 80 orang—sebuah angka signifikan untuk forum yang bersifat intim dan mendalam.
Selain itu, permintaan pasar terhadap produk berdesain lokal dengan nilai sosial juga meningkat tajam, terutama di segmen milenial dan profesional muda.
Di tengah geliat perubahan tersebut, WOF Wooden menghadirkan sesi Design Talk sebagai ruang diskusi kreatif lintas disiplin.
Bertempat di Studio WOF, Semanding, Kabupaten Malang, forum ini menyatukan berbagai sudut pandang dari para desainer, arsitek, fotografer dan pelaku industri kreatif lainnya dalam suasana yang reflektif dan hangat.
Sayoganata, arsitek dari Ciri Diri, menekankan pentingnya kejujuran dalam menyampaikan gagasan desain.
“Arsitektur yang jujur bukan hanya soal bentuk, tapi tentang keberanian menyampaikan nilai,” ungkapnya.
Asterianne dari Byast Interior Design menambahkan bahwa emosi memainkan peran penting dalam perancangan ruang.
“Ruang yang menyentuh rasa, tidak bisa dirumuskan secara teknis. Ia harus dirasakan,” tuturnya.
Fotografer Bramantya Arief mengajak peserta menelusuri potensi narasi dalam keseharian.
“Keindahan sering tersembunyi dalam keseharian yang kita abaikan,” katanya, menyuguhkan foto-foto personal penuh makna.
Ezza Putra Fahmi, Co-Founder Stoffel, berbagi tentang pentingnya ‘arah dan maksud’ dalam desain. “Kalau hanya cantik tapi hampa, maka ia kehilangan jiwanya,” tegasnya.
Sesi ditutup oleh Binsar Priandika dari WOF yang menceritakan proses kreatif di balik produk Sekitar Bench—bangku berbasis bentuk alami yang juga berfungsi sebagai pemantik interaksi sosial.
“Kami ingin menciptakan sesuatu yang tidak hanya fungsional, tapi juga mengundang interaksi sosial. Sekitar Bench lahir dari kebutuhan akan ruang bersama yang alami dan inklusif,” jelasnya.
Melalui forum ini, WOF menegaskan komitmennya membangun ekosistem kreatif yang berbasis rasa dan nilai.
Langkah strategis ke depan termasuk memperluas jangkauan digital lewat akun @presentation_of, menyasar komunitas muda yang haus akan makna di balik estetika. (*/Januar Triwahyudi)